Pandemi COVID-19 pada saat ini menjadi pusat perhatian pemerintah dan masyarakat. Pemerintah juga menjadikan penghentian penyebaran COVID-19 di kalangan masyarakat sebagai salah satu hal yang sangat penting dan utama. Hal ini menyebabkan munculnya berbagai kebijakan yang dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi dan memutus rantai penyebaran penyakit ini.
   Salah satunya adalah dengan menerapkan pembelajaran dalam jaringan atau yang disingkat daring bagi siswa. Kebijakan pemberlakuan pembelajaran daring juga diterapkan di SD Negeri 1 Pangkalanbaru. Pembelajaran  daring adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan berbagai platform online, seperti WhatsApp, Zoom, dan Google Classroom.
   Perubahan proses pembelajaran langsung atau tatap muka menjadi pembelajaran daring tentunya menimbulkan berbagai hambatan dan tantangan tersendiri. Hambatan-hambatan tersebut diantaranya adalah tidak tersedianya kuota internet yang mencukupi yang dapat digunakan oleh siswa untuk melakukan pembelajaran daring, kurangnya dukungan dari orang tua terhadap pembelajaran daring, tidak semua siswa dan orang tua mampu untuk membeli smartphone dan kuota untuk belajar, dan kurangnya semangat belajar siswa secara daring. Hambatan-hambatan ini tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi Guru yang mengajar, khususnya bagi Guru yang mengajar di SD Negeri 1 Pangkalanbaru.
   Para Guru yang mengajar di SD Negeri 1 Pangkalanbaru juga dituntut harus mampu menggunakan berbagai platform yang mendukung pembelajaran daring. Namun, yang menjadi permasalahan utama adalah kurangnya kecakapan beberapa Guru dalam menggunakan teknologi yang ada dan tersedia, sehingga pembelajaran pun dirasa kurang berjalan dengan efektif. Untuk itu, agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan efektif, Guru-Guru harus mampu dan kreatif dalam mencari berbagai media dan aplikasi yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran daring.
   Diantara berbagai media pembelajaran yang tersedia, salah satunya adalah aplikasi Human Anatomy yang dikembangkan oleh Visual 3D Science. Aplikasi ini memuat informasi tentang struktur anatomi tubuh manusia yang disajikan dalam bentuk gambar 3 dimensi. Hal menarik dari aplikasi ini adalah ketika struktur anatomi tertentu disentuh, maka akan muncul informasi mengenai struktur tersebut. Sehingga, aplikasi ini tentunya dapat membantu mempermudah Guru dalam membelajarkan struktur anatomi tubuh manusia.
   Dengan menggunakan aplikasi Human Anatomy, Guru dapat mengenalkan organ-organ yang terlibat dalam sistem pencernaan makanan, sistem peredaran darah, sistem urinaria, sistem indera pada manusia, sistem saraf, sistem otot, sistem rangka, dan juga sistem limfatik pada manusia. Selain itu, aplikasi ini juga menggambarkan keberadaan struktur tubuh manusia antara satu dengan yang lainnya dengan sangat jelas, sehingga dapat memudahkan siswa dalam memahami letak organ-organ tubuh manusia.
   Aplikasi Human Anatomy dapat didownload di Google Play Store secara gratis. Selain dapat didownload secara gratis, fitur-fitur yang ditawarkan pun juga tersedia gratis. Sehingga siswa dapat mengeksplorasi fitur-fitur yang tersedia dengan bebas. Kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh siswa juga dapat dilakukan dengan ataupun tanpa bimbingan Guru, dikarenakan aplikasi ini sangat mudah untuk digunakan.
   Aplikasi ini digunakan sebagai salah satu media pembelajaran untuk membimbing siswa peserta KSN IPA SD Negeri 1 Pangkalanbaru dalam memahami anatomi tubuh manusia. "Iya Kak, jadi lebih mudah dipahami, karena Carissa bisa melihat langsung gambaran organ-organ tubuh manusia di dalam tubuh. Carissa juga bisa melihat hubungan antar organ-organ tersebut, misalnya waktu Carissa belajar memahami organ-organ yang terlibat dalam sistem pencernaan." ujar Carissa peserta KSN IPA SD Negeri 1 Pangkalanbaru saat ditanyai dampak penggunaan aplikasi Human Anatomy pada saat bimbingan KSN IPA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H