Gerakan sosial buruh merupakan alat dan bentuk strategis yang berfungsi sebagai kontrol sosial dan berfungsi untuk menekan secara sosial kebijakan politik penguasa agar lebih berpihak kepada buruh.
sejarah gerakan sosial buruh di indonesia
Setiap tanggal 1 Mei Indonesia dan dunia memperingati Hari Buruh atau May Day. Pada tanggal tersebut banyak buruh yang turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi, mengapa hal itu terjadi ya?
Dikutip berdasarkan dokumen Info Hukum Volume XII Nomor 1 Maret Tahun 2010 oleh Direktorat Pengawasan Norma Ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan fenomena demo setiap Hari Buruh tak terlepas dari sejarah.
Mengapa Hari Buruh Identik dengan Demo? Begini Sejarahnya
Senin, 01 Mei 2023
Setiap tanggal 1 Mei Indonesia dan dunia memperingati Hari Buruh atau May Day. Pada tanggal tersebut banyak buruh yang turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi, mengapa hal itu terjadi ya?
Dikutip berdasarkan dokumen Info Hukum Volume XII Nomor 1 Maret Tahun 2010 oleh Direktorat Pengawasan Norma Ketenagakerjaan, Kementerian Ketenagakerjaan fenomena demo setiap Hari Buruh tak terlepas dari sejarah.
Hari Buruh 1 Mei, Begini Sejarah dari Masa Romawi hingga Kolonial Belanda
Baca juga:
Hari Buruh 2021: Bagaimana Sejarahnya dan Apa Bedanya dengan Mayday?
Sejarah Hari Buruh atau May Day berawal dari Amerika Serikat pada tahun 1886. Tradisi itu nampaknya berlanjut hingga saat ini dengan beragam tuntutan.
Sejarah Hari Buruh atau May Day
Sejarah May day berawal dari Amerika Serikat yang ditandai dengan demonstrasi kaum pekerja atau buruh pada tahun 1886. Mereka menuntut pemberlakukan delapan jam kerja karena kondisi pekerjaan pada waktu itu, ketika kaum buruh dipaksa bekerja selama 12-20 jam per harinya.
Demonstrasi itu berjalan besar lantaran didukung oleh sekitar 250 ribu buruh. Bahkan, dalam jangka waktu dua minggu masa terus membesar hingga 350 ribu buruh yang turun ke jalan.
Langkah itu mendorong berbagai pergerakan di daerah lainnya dari New York, Louisville, menjalar ke benua Eropa hingga Australia.
Menariknya tuntutan mereka sama, yakni pengurangan jam kerja dan menetapkan standar menjadi 8 jam per harinya. Saat itu, gerakan buruh sangatlah kuat hingga menguatkan pergerakan kaum pekerja di seluruh dunia.
Puncak peristiwa ini terjadi pada tahun 1889 ketika diadakannya Kongres Buruh Internasional di kota Paris, Prancis. Kongres itu dihadiri ratusan delegasi dari berbagai negeri dan keputusan akhir menetapkan bila pemberlakuan delapan jam kerja per harinya.
Selain itu, kongres juga menjadikan tanggal 1 Mei sebagai Hari pekerja/Buruh se-dunia. Sejak Kongres itulah, tanggal 1 Mei diistilahkan dengan May Day dan diperingati oleh kaum pekerja di berbagai negara, termasuk Indonesia.