Mohon tunggu...
Shasxiya Putri Silvana
Shasxiya Putri Silvana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, UNEJ

Menulis, membaca, dan bermain game adalah hobi saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Inflasi terhadap Harga Pangan di Indonesia

7 Maret 2023   08:36 Diperbarui: 7 Maret 2023   08:41 2701
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JEMBER- Perekonomian pada negara berkembang, khususnya Indonesia tentu tidak lepas dari adanya Inflasi. Inflasi yang tinggi mampu menyebabkan perekonomian di Indonesia tidak stabil yang pada akhirnya menimbulkan beragam permasalahan. Salah satunya, yakni kenaikan harga pangan.

Sebelum memasuki inti pembahasan, mari kita memahami pengertian dari inflasi itu sendiri.

Pengertian Inflasi

Secara umum, Inflasi merupakan suatu keadaan dimana perekonomian cenderung mengalami peningkatan harga barang atau jasa akibat ketidakseimbangan nilai mata uang dan barang. Biasanya terjadi dalam jangka waktu tertentu dan berlangsung secara terus menerus.

Singkatnya, inflasi kerap kali dikenal dengan kenaikan suatu harga barang/jasa.

Setelah mengetahui pengertian inflasi, tentu kita dapat mengaitkannya dengan permasalahan yang kerap dialami oleh masyarakat Indonesia, yakni kenaikan harga pangan.

Kenaikan harga pangan yang terjadi akibat inflasi dapat memengaruhi angka kemiskinan, pengangguran, hingga kriminalitas kian meningkat. Hal ini karena masyarakat yang berada pada kelas bawah akan sangat merasakan perubahan drastis akibat naiknya harga pangan di pasaran. Mereka juga akan kesulitan memenuhi kebutuhan pokok dan dapat berujung pada tindakan kriminalitas untuk memenuhinya.

Inflasi sendiri dikatakan masih pada titik normal apabila berada di bawah 3%. Namun, Bank Indonesia mengkaji bahwa inflasi di semester I -- 2023 berada di atas 5% yang dimana hal itu tergolong tinggi.

Perry Warjiyo, selaku Gubernur Bank Indonesia turut menyerukan bahwa seluruh pihak yang terlibat harus berusaha secara optimal dalam menurunkan inflasi guna mewujudkan inflasi semester II -- 2023 berada di bawah 4%, terlebih pada inflasi harga pangan.

Dilansir dari Kontan.com, dalam acara Kick Off Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), Minggu (5/3/2023), Perry Warjiyo juga mengatakan, "Oleh karena itu, mari tetap bersinergi dalam mengendalikan inflasi pangan, karena itu menyangkut kesejahteraan masyarakat bersama."

Dari yang dijelaskan di atas, kita pasti sangat paham bahwa harga pangan yang beredar di pasaran sangat memengaruhi keberlangsungan hidup masyarakat. Jika inflasi pangan tidak kunjung stabil, maka harga pangan juga menjadi lebih tinggi dari harga normalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun