Mohon tunggu...
Ruruh Sarasati
Ruruh Sarasati Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta, cinta Ibu, bintang, senja dan air.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Apa Kabar Senjamu?

8 November 2011   11:51 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:55 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apakah senjamu dan senjamu sama? Semoga iya, sehingga aku sama saja melewatkan senja bersamamu.

Ku harap kau juga menangkap sinar mega yang indah melalui bias-bias di langit. Apakah di sana kau menikmati daun pohon yang bergerak tertiup angin?

Aku ada di bentangan padi yang menguning sayang. Menikmati pesona keindahan yang Tuhan berikan dan membisikkan namamu bersama angin dan mega yang semerbak merindu. Aku mencintaimu.

Sayang, satu senja lagi kulewati bersama cinta yang menyala di hatiku. Cintaku dan cintamu tentunya. O ya, aku lupa. Bagaimana kabar senjamu di sana? Di sini senja masih romantic dan semakin manis. Aku sudah mengabarkan kepada burung-burung dan daun-daun yang bergerak lembut tertiup angin bahwa aku dan dirimu akan segera bertemu kembali. Aku semakin tidak bersabar menunggu senja kita bersatu. Tapi kau tak perlu khawatir aku akan merasa bosan, sayang. Aku sangat menikati detak detiok ini. Aku bahagia mengeja potongan-potongan senja yang kuhabiskan sendiri. Aku bahagia dalam rindumu yang memelukku erat, aku bahagia menunggu pertemuan senja kita. Karena aku mencintaimu, karena aku mencintai senja kita berdua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun