Semakin bertambahnya usia, kesadaran akan kesehatan semakin meningkat. Hal ini pula yang saya alami. Saya baru berusia early 30an tapi sudah mengalami sakit pinggang luar biasa akibat pandemi. Saat pandemi, saya merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Bandung. Hal ini mengharuskan saya duduk hampir lebih dari 12 jam mengakibatkan pinggang saya sakit. Saya sempat ke dokter dan dirontgent lain sebagainya tapi syukurnya tidak ada kelainan baik dari tulang maupun syaraf saya. Namun, dokter hanya meminta saya untuk rajin berolahraga, dan salah satu olahraga yang disarankan adalah berenang. Sebagai mahasiswa, tidak sulit untuk menemukan kolam renang yang baik dengan harga bersahabat. Kampus memberikan fasilitas kolam renang dengan tiket yang terjangkau, hanya 15.000 dengan fasilitas kolam renang olimpik.Â
Singkat cerita saya lulus dan bekerja di Jakarta. Di Jakarta saya dihadapkan dengan perjalanan motor kurang lebih 1,5 jam per hari. Tentu saja ini akan menyiksa pinggang saya. Jadi saya harus dan wajib untuk terus berenang demi menjaga kelangsungan kesehatan pinggang saya. Mencari kolam renang bukan hal yang sulit, tapi mencari kolam renang yang budget friendly itu masalahnya. Ketika saya buka google, dan cari kolam renang terdekat, muncul lah list yang cukup banyak. Sayangnya, yang cocok harganya cukup sulit. Rata-rata mematok harga di 70.000 yang dengan gaji UMR naik dikit, menurut saya cukup berat. Dengan demikian dimulailah perjalanan saya mencari kolam renang yang budget friendly. Saya sempat menemukan 1 di GOR pemerintah, harganya memang murah, tapi luar biasa padatnya, ditambah lagi kelakuan para perenangnya yang kebanyakan anak-anak cukup mengganggu. Loncat sana loncat sini, saya hampir tidak bisa berenang karena padatnya. Belum lagi fasilitas nya kurang manusiawi. Kamar bilas airnya kecil sekali sehingga tidak bisa membilas apapun, pintu yang tidak rapat, dan super kotor. Jadi itu pengalaman sekali seumur hidup buat saya. Super kapok.
Akhirnya saya mencari lagi di google, dan akhirnya saya menemukan sebuah kolam renang militer. Dalam ulasan disampaikan bahwa biaya masuknya hanya sekitar 25.000 saja. Wah ini tentu menarik, meskipun masih cukup trauma dengan kolam renang sebelum ini. Alhasil saya pergi lah ke sana untuk berenang, namun titiknya tak sesuai dengan google map. Sudah terlanjur siap-siap, langsung lah saya mencari alternatif kolam lain. Akhirnya saya menemukan kolam renang lain. Kali ini milik bea cukai. Syukurnya, Â kolam ini mudah ditemukan dan cukup bersih serta harganya juga affordable. Dari pengalaman ini akhirnya saya menyimpulkan bahwa salah satu tips penting yang perlu diketahui apabila ingin mencari fasilitas olahraga yang murah adalah mencari fasilitas milik badan pemerintahan, seperti kolam renang militer, atau dalam hal ini kolam renang bea cukai. Adanya subsidi dari pemerintah membantu biaya operasional sehingga harga yang perlu dibayarkan relatif murah tanpa berkompromi dengan kualitasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H