Percaya atau tidak, kata-kata pada frase itu merupakan mantra paling ampuh untuk melecut semangat saya, yang seringkali meletup-letup di awal dan mbelgedes di tengah kemudian lupa di akhir. Saya menyadari betul kekurangan saya itu. Walaupun saya bisa belajar hal baru dengan cepat, tapi saya masih harus belajar banyak tentang ketekunan, kesabaran.
Mbuh-piye-carane-pokoke. Saya tulis dengan huruf bold plus underlined, kemudian diiringi keinginan saya. Kenapa serempong itu? Karena saya takut lupa. --"
Mbuh-piye-carane-pokoke, kurang lebih berarti : bagaimanapun-caranya-harus. Sudah berkali-kali saya bertekad seperti ini, diawali sejak saya ingin masuk SMP 1 Pati, sampai kehidupan saya 10 tahun kemudian saat ini. 80% tercapai lah alhamdulillah..
Dan sekarang saya ingin mencatat lagi, "mbuh piye carane pokoke taun 2013 aku bisa menginjakkan kaki di kabupaten Bajawa, lebih spesifik ke Riung."
Saya sudah ngeprint peta dan melingkarinya pakai spidol warna ijo kesayangan saya. Mari yang mau bergabung berbagi suka dan duka. Asap ya... ^^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H