Mohon tunggu...
Sharfina rasyiqah
Sharfina rasyiqah Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Mahasiswa universitas muhammadiyah jakarta prodi ilmu komunikasi

Tugas

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

"Strawberry Generations : Apakah Mereka Terlalu Lemah?"

29 Januari 2025   21:19 Diperbarui: 29 Januari 2025   21:19 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Semester 5 dengan Konsentrasi PR ( Public Relations), mengadakan Campaign bertemakan " Memecah Stereotip Strawberry Generations."

Menurut ycabfoundation.org, istilah pertama kali muncul di taiwan pada 80-an. Generasi Strawberry di anggap seperti stoberi yang terlihat bagus di luar, tetapi mudah memar. Artinya, mereka sering menyerah saat menghadapi tekanan sosial.

Materi tentang Mental Health yang dibawakan kak Safitri Herra sebagai pemateri yang membahas mengenai Mental Health Strawberry.

Menurut buku berjudul Strawberry Generation prof. Rhenald kesali menggambarkan generasi ini sebagai kelompok yang memiliki banyak ide brilian dan tingkat kreativitas yang tinggi. Namun, mereka mudah menyerah, gampang terluka, lamban, egois, dan pesimis terhadap masa depan. 

1. Penyebab Generasi Strawberry

   * Pola Asuh Orang Tua 

   * Diagnosa Diri Dini Menganggap dirinya              paling tersakiti padahal hanya fikirannya.

   * Tercandu oleh canggihnya teknologi   

   * Karakteristik generasi (dibentuk oleh                  lingkungan).

2. Ciri- Ciri

* Adap tasi yang baik dengan perkembangan zaman.

* Pintar menciptakan gagasan baru.

* Toleran terhadap bedanya gagasan.

* Tidak fokus & kurang bertanggung jawab.

* Rapuh terhadap tekanan hidup.

* Mencintai zona nyaman & sulit bertindak.

3. Dampak Yang Terjadi

* Tidak bisa mandiri.

* Menjadi pribadi yang ingin dipahami.

* Rapuh dalam menangani masalah berat.

* Tidak acuh dengan norma yang berlaku.

* Tidak bisa menetapkan sebuah keputusan.

* Mudah Frustasi & menyebabkan bunuh diri.

* Menjadi jago kandang.

4. Penanggulangan

* Menanamkan jati diri & bertanggung jawab sejak dini.

* Memberikan kesempatan dan kepercayaan untuk menangani sebuah permasalahan.

* Memberikan apresiasi disetiap langkah prosesnya.

* Libatkan anak dalam aktivitas sosial.

* Mendukung serta mendampingi dalam menghadapi kesulitan.

* Memberikan penjelasan untuk lebih dekat kepada penciptanya


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun