Mohon tunggu...
Sharfina
Sharfina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Suka jalan-jalan ke tempat baru sambil motret tidak asal jepret 📸

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Walking Tour ke Passer Meester Jatinegara

17 November 2024   18:23 Diperbarui: 17 November 2024   22:12 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian orang menghabiskan weekend dengan leyeh-leyeh di kamar, namun tidak bagiku untuk weekend kali ini, sebab hari Sabtu (16/11) kemarin, aku mencoba ikutan walking tour perdana ke Passer Meester bersama Jakarta Good Guide.

Pukul 09.00 WIB, peserta tur mulai berkumpul dan tour guide mulai membagikan kelompok menjadi 3 bagian. Dan aku masuk tim 1 dipandu oleh Mas Pam Pam.

Sebelum memulai tur, Mas Pam Pam mengajak kita berfoto terlebih dahulu di Monumen Perjuangan Jatinegara. Nampak dari depan, pada monument tersebut berdiri patung sosok pemuda yang berdiri dengan tangan sedekap sembari memeluk senapan dan di sampingnya, berdiri patung anak laki-laki yang mana di lehernya bergantung sebuah ketapel. Monumen tersebut dibangun sebagai bentuk gambaran rangkaian perjuangan rakyat melawan penjajah pada masa revolusi kemerdekaan.


Berfoto di depan Monumen Perjuangan Jatinegara (Dok.Jakarta Good Guide)
Berfoto di depan Monumen Perjuangan Jatinegara (Dok.Jakarta Good Guide)

Setelah itu, kita melanjutkan perjalanan ke Kantor Pos Jatinegara. Meski bangunan tersebut sudah usang, namun Kantor Pos Jatinegara merupakan saksi bisu perjalanan Sejarah Jakarta Timur. Bahkan, hingga kini pun kantor pos tersebut masih menerima layanan pengiriman surat hingga paket.

Mas Pam Pam menjelaskan sejarah Kantor Pos Jatinegara (Dok.Pribadi)
Mas Pam Pam menjelaskan sejarah Kantor Pos Jatinegara (Dok.Pribadi)

Nah selanjutnya wisata kuliner deh. Spot pertama yang kita kunjungi ialah Sate Keroncong. Berlokasi di jalan Jl. Matraman Raya No.224, warung sate ini menyediakan olahan kambing yang dibuat menjadi sate, gulai, dan juga tongseng.

Sate Keroncong (Dok.Pribadi)
Sate Keroncong (Dok.Pribadi)

Dinamakan Sate Keroncong, karena persis di depan warungnya terdapat alunan musik keroncong yang dimainkan oleh pengamen.

Kemudian, kita menuju Vihara Amurva Bhumi Balimester. Vihara ini merupakan vihara tertua di Jakarta Timur dan nomor dua tertua di Jakarta setelah Klenteng Jin De Yuan di kawasan Pecinan Lama, Glodok, Jakarta Barat.

Setelah itu, kita mampir  membeli Cakweh Par yang letaknya di gang Tai. Di sini, tidak hanya menjual cakweh namun juga ada roti bantal. Harga per porsi cakweh dan kue bantal Rp 2.500 per biji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun