Berbicara mengenai pesona alam Indonesia, pastinya membuat siapa saja ingin membuat daftar list untuk berlibur.Â
Tapi, kalau kamu punya budget sedikit dan jatah cuti yang sebentar, apakah rencana liburanmu jadi gagal?? Nope, itu salah besar guys. Bagi, kamu yang ingin liburan namun budget sedikit, kamu bisa nih coba ke tempat destinasi wisata yang ada di Purwakarta Provinsi Jawa Barat.
Memangnya di sana ada apa saja?
Bagi kamu yang belum pernah ke Purwakarta, di sana terdapat waduk bernama Waduk Jatiluhur yang merupakan destinasi favorit para penduduk lokal dan wisatawan yang ingin liburan menikmati panorama alam yang indah namun tidak meluarkan budget yang banyak.
Nama Waduk Jatiluhur diambil dari satu kecamatan yang ada di Provinsi Jawa Barat, yaitu Jati Luhur. Waduk ini  merupakan sebuah bendungan terbesar dan pertama di Indonesia yang dibangun pada tahun 1957 oleh seorang kontraktor asal Perancis.
Cerita liburanku bermula
Anyway, belum lama ini saya bersama teman saya yang bernama Nia pergi berlibur ke Purwakarta untuk mengunjungi salah satu kerabat yang kerja dan tinggal di sana. Bagi kamu yang ingin ke sana, cukup menggunakan moda transportasi umum, seperti Transjakarta jurusan Terminal Kampung Rambutan. Nah dari terminal, kamu harus melanjutkan naik Bus Warga Baru jurusan Jakarta-Purwakarta (Ciganea).
Menunggu Bus Warga Baru, harus sabar nih, guys. Pasalnya bus ini lama banget datangnya dan kamu harus bawa kipas sebab sebab AC yang keluar terbilang tidak begitu dingin. Untuk harga moda bus umum ini, kamu hanya perlu bayar 20 ribu rupiah untuk sekali jalan.
Perjalanan Jakarta-Purwakarata kami tempuh selama 3 jam lebih dan tiba di Terminal Ciganea, Purwakarta pukul 16.30 sore. Di sana, kerabat kami, Fitri sudah menunggu dan langsung membawa kami ke Waduk Jatiluhur dengan motor (gonceng bertiga dan jangan ditiru ya, bahaya). Mengapa tidak naik angkot untuk menuju ke sana? Di sana angkot terbilang sulit untuk ditemui saat menjelang jam 4 sore ke atas dan satu-satunya alternatif lain adalah "nyarter" transportasi umum.
Namun, kalau kamu membawa kendaraan pribadi diharapkan hati-hati juga, guys, sebab jalanan di sana memiliki tikungan yang tajam. Nah, kalau kamu merasa lapar dan butuh istirahat, kamu tidak perlu khawatir, sebab di pinggir jalan tersedia banyak warung makan.
Berhubung sudah tiba di waduk, sepertinya tidak lengkap nih kalau tidak mencoba naik perahu. Dengan harga 50 ribu Rupiah untuk satu perahu, akhirnya kami pun menyewa perahu dan mengelilingi waduk selama 30 menit.
Sepulang dari Wdauk Jatiluhur, kami pun pulang dan rumah Fitri untuk istirahat sebentar. Malam harinya, kami pun melanjutkan perjalanan ke Alun-alun Purwakarta dengan menaiki angkot S04 dari terminal Ciganea.
Tiba di Alun-alun Purwakarta, kami mampir di salah satu kedai yang bernama Mindo Sari untuk mencicipi Sate Maranggi khas Purwakarta. Satu sate harganya 3 ribu Rupiah dan malam itu kami pesan 15 tusuk sate untuk bertiga.
Hari terakhir di Purwakarta dan Es Ciming yang MenyegarkanÂ
Berhubung saya dan temanku tidak punya waktu libur yang lama di Purwakarta, hari Jumat, kami pun berencana balik ke Jakarta. Namun, sebelum kami balik, Fitri mengajak kami untuk menikmati Es Ciming khas Purwakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H