Mohon tunggu...
Sharfina
Sharfina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Suka jalan-jalan ke tempat baru sambil motret tidak asal jepret 📸

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Purwakarta, dari Pesona Alamnya yang Indah hingga Kulinernya yang Lezat

15 Desember 2018   11:35 Diperbarui: 15 Desember 2018   21:10 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Segarnya menikmati Es Ciming khas Purwakarta di tengah panasnya cuaca Purwakarta (dokpri)

Berbicara mengenai pesona alam Indonesia, pastinya membuat siapa saja ingin membuat daftar list untuk berlibur. 

Tapi, kalau kamu punya budget sedikit dan jatah cuti yang sebentar, apakah rencana liburanmu jadi gagal?? Nope, itu salah besar guys. Bagi, kamu yang ingin liburan namun budget sedikit, kamu bisa nih coba ke tempat destinasi wisata yang ada di Purwakarta Provinsi Jawa Barat.

Memangnya di sana ada apa saja?

Bagi kamu yang belum pernah ke Purwakarta, di sana terdapat waduk bernama Waduk Jatiluhur yang merupakan destinasi favorit para penduduk lokal dan wisatawan yang ingin liburan menikmati panorama alam yang indah namun tidak meluarkan budget yang banyak.

Nama Waduk Jatiluhur diambil dari satu kecamatan yang ada di Provinsi Jawa Barat, yaitu Jati Luhur. Waduk ini  merupakan sebuah bendungan terbesar dan pertama di Indonesia yang dibangun pada tahun 1957 oleh seorang kontraktor asal Perancis.

Pemandangan sore di Waduk Jatilhur (Dok.Nia)
Pemandangan sore di Waduk Jatilhur (Dok.Nia)
Waduk Jatiluhur  yang memiliki kapasitas ketersedian air sebanyak 12, 9 miliar meter kubik per tahun ini merupakan waduk yang serbaguna bagi para petani. Selain itu, waduk ini juga merupakan budi daya Keramba dan tempat pembangkit listrik tenaga air yang sangat berguna untuk kehidupan masyarakat di Purwakarta.

Cerita liburanku bermula
Anyway, belum lama ini saya bersama teman saya yang bernama Nia pergi berlibur ke Purwakarta untuk mengunjungi salah satu kerabat yang kerja dan tinggal di sana. Bagi kamu yang ingin ke sana, cukup menggunakan moda transportasi umum, seperti Transjakarta jurusan Terminal Kampung Rambutan. Nah dari terminal, kamu harus melanjutkan naik Bus Warga Baru jurusan Jakarta-Purwakarta (Ciganea).

Menunggu Bus Warga Baru, harus sabar nih, guys. Pasalnya bus ini lama banget datangnya dan kamu harus bawa kipas sebab sebab AC yang keluar terbilang tidak begitu dingin. Untuk harga moda bus umum ini, kamu hanya perlu bayar 20 ribu rupiah untuk sekali jalan.

Perjalanan Jakarta-Purwakarata kami tempuh selama 3 jam lebih dan tiba di Terminal Ciganea, Purwakarta pukul 16.30 sore. Di sana, kerabat kami, Fitri sudah menunggu dan langsung membawa kami ke Waduk Jatiluhur dengan motor (gonceng bertiga dan jangan ditiru ya, bahaya). Mengapa tidak naik angkot untuk menuju ke sana? Di sana angkot terbilang sulit untuk ditemui saat menjelang jam 4 sore ke atas dan satu-satunya alternatif lain adalah "nyarter" transportasi umum.

Suasana Terminal Ciganea yang terbilang sepi di Purwakarta (dokpri)
Suasana Terminal Ciganea yang terbilang sepi di Purwakarta (dokpri)
Jarak antara Terminal Ciganea ke Waduk Jatilhur tidak terlalu jauh. Cukup menempuh waktu 30 menit, kamu bisa langsung tiba di Waduk Jatilhur. Selain itu, pepohonan di sepanjang perjalanan menuju waduk bisa membuat kepala jadi segar, persis layaknya di Puncak. 

Namun, kalau kamu membawa kendaraan pribadi diharapkan hati-hati juga, guys, sebab jalanan di sana memiliki tikungan yang tajam. Nah, kalau kamu merasa lapar dan butuh istirahat, kamu tidak perlu khawatir, sebab di pinggir jalan tersedia banyak warung makan.

Aku dan Nia berfoto di Landmark Jatiluhur (Dopri)
Aku dan Nia berfoto di Landmark Jatiluhur (Dopri)
Pertama kali saya tiba di Waduk Jatiluhur, saya senang sekali melihat pemandangan alamnya. Sayangnya, kami pergi ke sana bukan pas weekend, jadi tidak bisa lihat air mancur warna-warni. But, overall kami sangat puas melihat pemandangan alamnya yang indah sore hari itu.

Berhubung sudah tiba di waduk, sepertinya tidak lengkap nih kalau tidak mencoba naik perahu. Dengan harga 50 ribu Rupiah untuk satu perahu, akhirnya kami pun menyewa perahu dan mengelilingi waduk selama 30 menit.

Di Waduk Purwakarta, kamu dapat naik perahu dengan biaya sewa 50 ribu per satu perahu (dokpri)
Di Waduk Purwakarta, kamu dapat naik perahu dengan biaya sewa 50 ribu per satu perahu (dokpri)
Selama mengelilingi waduk, kamu akan disuguhkan dengan penampakan gunung serta bukit-bukit yang indah, air waduk yang begitu tenang hingga rumah apung yang dijadikan budidaya Keramba. Bau amis ikan pun sudah tak jadi masalah, sebab hari itu saya senang sekali.

Suasana waduk yang tenang pada sore hari itu membuat pikiran jadi tenang (dokpri)
Suasana waduk yang tenang pada sore hari itu membuat pikiran jadi tenang (dokpri)
Suasana air yang tenang di waduk, bisa nih buat foto di atas kapal (dopri)
Suasana air yang tenang di waduk, bisa nih buat foto di atas kapal (dopri)
Saatnya menikmati lezatnya Sate Maranggi khas Purwakarta
Sepulang dari Wdauk Jatiluhur, kami pun pulang dan rumah Fitri untuk istirahat sebentar. Malam harinya, kami pun melanjutkan perjalanan ke Alun-alun Purwakarta dengan menaiki angkot S04 dari terminal Ciganea.

Tiba di Alun-alun Purwakarta, kami mampir di salah satu kedai yang bernama Mindo Sari untuk mencicipi Sate Maranggi khas Purwakarta. Satu sate harganya 3 ribu Rupiah dan malam itu kami pesan 15 tusuk sate untuk bertiga.

Kedai Sate Mindo Sari yang letaknya di Alun-alun Purwakarta ini menyajikan Sate Maranggi yang lezat sekali (dokpri)
Kedai Sate Mindo Sari yang letaknya di Alun-alun Purwakarta ini menyajikan Sate Maranggi yang lezat sekali (dokpri)
Di kedai ini, daging sapi lah yang digunakan untuk membuat sate Maranggi. Untuk rasanya, luar biasa enak dan lezat, dagingnya sangat empuk dan ukurannya yang sedang, membuat siapa pun ingin menambah lagi sebab porsinya yang terbilang pas.

Makan Sate Maranggi dengan colekan sambal kecap dan sambal cabai merah dijamin bikin nangih (dokpri)
Makan Sate Maranggi dengan colekan sambal kecap dan sambal cabai merah dijamin bikin nangih (dokpri)
Selain itu, sajian Sate Maranggi ini juga dilengkapi dengan 2 olahan sambal. Sambal pertama berisi tomat, irisan cabai dan bawang serta kecap. Sedangkan sambal kedua adalah cabai merah ulek dan garam yang pedasnya luar biasa. Jadi, bagi yang tidak kuat dengan pedas, jangan dicoba yaaa.....

Hari terakhir di Purwakarta dan Es Ciming yang Menyegarkan 
Berhubung saya dan temanku tidak punya waktu libur yang lama di Purwakarta, hari Jumat, kami pun berencana balik ke Jakarta. Namun, sebelum kami balik, Fitri mengajak kami untuk menikmati Es Ciming khas Purwakarta.

Alun-alun Puwakarta tempat wisata kuliner khas Purwakarta (dokpri)
Alun-alun Puwakarta tempat wisata kuliner khas Purwakarta (dokpri)
Umumnya, Es Ciming itu sepintas mirip dengan es campur serut. Namun, Es Ciming khas Purwakarta ini terbilang enak, segar dan ukurannya yang pas. Komposisi es serut, kacang hijau, cincau, cendol, kelapa serta susu membuat siapa pun ingin nambah lagi. Cukup mengeluarkan uang sebesar 14 ribu rupiah, kamu bisa menikmati segarnya es Ciming di tengah panasnya cuaca di Purwakarta.

Segarnya menikmati Es Ciming khas Purwakarta di tengah panasnya cuaca Purwakarta (dokpri)
Segarnya menikmati Es Ciming khas Purwakarta di tengah panasnya cuaca Purwakarta (dokpri)
Jadi, bagi kamu yang Ingin melepas penat dan butuh destinasi liburan yang dekat dan murah, kamu bisa berkunjung ke Waduk Jatiluhur, makan sate maranggi dan minums Es Ciming khas Purwakarta. Untuk kuliner, saya sarankan pergi ke Alun-alun Purwakarta, sebab di sana banyak tempat makan yang bikin kamu lapar mata.

Terima kasih Nia dan Fitri atas waktunya (dokpri)
Terima kasih Nia dan Fitri atas waktunya (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun