Mohon tunggu...
Sharfina
Sharfina Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Content Writer

Suka jalan-jalan ke tempat baru sambil motret tidak asal jepret 📸

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menelusuri Warisan Sejarah di Museum Timah Indonesia Pangkal Pinang

18 April 2018   15:59 Diperbarui: 19 April 2018   09:22 1747
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Museum Timah Indonesia Pangkal Pinang (dokpri)

Berbicara mengenai keindahan Pulau Bangka Belitung memang tidak akan pernah habisnya. Keindahan wisata bahari dengan keindahan pasir putih dan bebatuan yang besar membuat pulau Bangka Belitung menjadi daya tarik sendiri untuk dikunjungi oleh para wisatawan. Sebagai pulau dengan keindahan wisata baharinya yang luar biasa, Bangka Belitung juga dikenal sebagai pulau dengan komoditas Timahnya yang mendunia. 

Perlu diketahui, museum Timah di Indonesia terdapat di dua wilayah yang berbeda. Museum Timah yang berada di Muntok merupakan museum Timah Indonesia pertama yang dibangun pada 11 November 2013  (menempati gedung bekas kantor pusat BTW (Hoofd Bureau-Banka Tin Winning) yang dibangung pada tahun 1915), sedangkan museum timah yang kedua terletak di Kecamatan Taman Sari yang berjarak lebih kurang 500 meter dari kantor pusat PT Timah di Jalan Sudirman, Pangkal Pinang dan dapat ditempuh selama 30 menit perjalanan menggunakan mobil dari Bandara Depati Amir.

Kereta lokomotif tua yang berada di halaman depan Museum Timah Indonesia (dokpri)
Kereta lokomotif tua yang berada di halaman depan Museum Timah Indonesia (dokpri)
Letak museum timah yang merupakan bekas rumah dinas yang berada di pinggir jalan Ahmad Yani no 179 Pangkal Pinang membuat pengunjung tidak perlu merasa sulit untuk menjangkau museum tersebut. Meskipun dari luar museum ini tampak seperti rumah, namun bangunan tersebut bisa dikatakan bersejarah sebab Soekarno, selaku presiden Republik Indonesia bersama PBB pernah melakukan perundingan perundingan Komisi Tiga Negara (KTN) yang menghasilkan penyerahan kedaulatan RI pada Desember 1949.

Hal menarik yang dapat ditemui ketika kamu mengunjungi museum Timah tersebut adalah kamu akan menemukan sebuah pajangan kereta lokomotif tua yang berada di depan pintu masuk museum. Suasana museum yang banyak di kelilingi oleh pohon besar, membuat suasana di sekitar museum terasa rindang dan sejuk.

Pajangan Riwayat Museum Timah Indonesia (dokpri)
Pajangan Riwayat Museum Timah Indonesia (dokpri)
Salah satu pajangan yang membahas bor bangka hingga kapal bor lepas pantai (dokpri)
Salah satu pajangan yang membahas bor bangka hingga kapal bor lepas pantai (dokpri)
Masuk ke dalam museum, pengunjung dapat menemukan berbagai macam replika beserta pajangan yang menjelaskan riwayat museum kota kapur hingga riwayat museum timah Indonesia di masa lalu.

Di pajangan tersebut juga  dijelaskan bahwa Bangunan yang sekarang menjadi Museum Timah Indonesia didirikan semasa zaman kolonial Belanda oleh BTW (Banka Tin Winning Bedrijff), sebagai Rumah Dinas Hoofd Administrateur BTW.

Setelah pengambilan alih dai BTW ke tangan PN.Tambang Timah Banga (TTB) pada tanggal 1 Maret 1953, tidak lama kemudia rumah ini dijadikan sebagai museum Wisma Budaya; dengan beberapa perubahan di bagian dalam bangunan untuk ruang memaparkan koleksi museum. Pada awal tahun 1960 museum tersebut dikembangkan menjadi museum Timah dengan tujuan awala sebagai sarana pemebelajaran dunia pertimahan.

Pada tanggal 2 Agustus 1997, PT. Timah, Tbk., menjadikan Museum Wisama Budaya menjadi Museum Timah Indonesia dengan mengkhususkan koleksinya pada sejarah penambangan timah di pulau Bangka. Museum Timah Indonesia merupakan salah satu Cagar Budaya Kota Pangkalpinang (Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor : PM.13/PW.007/MKP/2010, tanggal 8 Januari 2010) dan dilindungi Undang-undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya.

maket penambangan darat dan laut (dokpri)
maket penambangan darat dan laut (dokpri)
Memasuki ruangan bagian tengah pengunjung juga akan menemuan maket penambangan darat dan laut yang ditutup oleh kaca. Selain itu, terdapat diorama yang menggambarkan fragmen masyarakat yang bekerja di penambangan timah pada zaman Belanda.

Diorama yang menggambarkan kegiatan penambangan timah pada masa zaman kolonial Belanda (dokpri)
Diorama yang menggambarkan kegiatan penambangan timah pada masa zaman kolonial Belanda (dokpri)
Koleksi batu-batuan di Museum Timah (dokpri)
Koleksi batu-batuan di Museum Timah (dokpri)
Timah dalam peradaban manusia (dokpri)
Timah dalam peradaban manusia (dokpri)
Di museum Timah ini koleksinya juga terbilang lengkap, pengunjung dapat melihat alat-alat timah kuno yang di simpan dalam lemari kaca, seperti rantai kayu gayung kayu, belincong tambang, balok timah dari abad 8 M hingga sekarang, batuan granit, eks peralatan penunjang kerja kantor semasa unit penambangan Timah Bangka, serta foto kegiatan penambangan timah pada zaman penjajahan Belanda.

kaleng sarden serta corned yang terbuat dari timah. (dokpri)
kaleng sarden serta corned yang terbuat dari timah. (dokpri)
Nah untuk kamu yang ingin ke museum ini, kamu bisa mengunjunginya dari hari Senin-Kamis jam 08.00-16.00 dan Sabtu-Minggu jam 08.00-16.00. Khusus untuk Jumat dan libur nasional, museum ini tutup. Museum Timah Indonesia yang terletak di Pangkal Pinang ini memang sarat akan makna sejarah dan untuk berkunjung ke sana tidak dikenakan biaya alias gratis. Jadi Sudah saatnya, para wisatawan yang akan berkunjung ke Bangka Belitung menikmati wisata edukasi ke Museum Timah Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun