Mohon tunggu...
Sharent Vanessa
Sharent Vanessa Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Universitas Pelita Harapan

Hello!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Memangnya Gendut Itu Dosa?

2 Maret 2021   12:18 Diperbarui: 2 Maret 2021   12:30 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Banyak sekali orang yang menganggap standar kecantikan dengan memiliki tubuh ideal, berkulit putih, memiliki rambut lurus, mengenakan pakaian mahal, menggunakan makeup yang tebal, memiliki kaki yang jenjang, dan masih banyak lagi standar kecantikan yang digunakan bagi masyarakat untuk menilai seseorang.

Namun siapa sangka bahwa banyak sekali orang yang bertubuh besar di luar negeri sangat dihargai keberadaannya. Seperti Johanna Dray, Denise Bidot, Crystal Renn, Chloe Marshall, Kate Dillon, dan yang lainnya bahkan dijadikan sebagai model dari brand Victoria's Secret sebagai supermodel dengan ukuran tubuh besar. Di luar negeri mereka sangat dihargai keberadaannya dan mendapatkan perlakuan yang sama dengan model yang memiliki tubuh ideal.

Media sosial selain memiliki fungsi untuk mendekatkan, menyambungkan relasi, namun media sosial juga memiliki dampak yang sangat buruk untuk orang-orang yang memiliki "kekurangan" yang orang lain katakan. 

Standar kecantikan yang dibuat khususnya di Indonesia menjadikan seseorang memiliki tolak ukur untuk menilai penampilan yang diberikan masyarakat. Tanpa disadari, orang cenderung menuntut bagaimana seseorang itu harus menjadi. Memiliki tubuh yang besar di katakana sebagai suatu "kekurangan" dan tidak jarang orang dengan mudahnya beranggapan bahwa cantik itu harus memiliki tubuh yang ramping.

Media sosial sangat bebas diakses oleh siapapun, mereka dapat beropini dan mengemukakan pendapat yang mereka ingin tujukan kepada orang lain, ujaran kebencian, body shaming, sering kali ditemukan di kolom komentar dan tak jarang membuat orang hingga depresi.

Apasih salahnya orang memiliki tubuh besar?

Mereka tidak mengganggu kalian, mereka tidak meminta makanan kepada kalian, mereka juga pasti memiliki keinginan untuk memiliki tubuh yang ideal sesuai dengan standar masyarakat inginkan, namun semua orang tidak bisa menjadi seperti yang orang lain inginkan, bukan? Mungkin orang bertubuh besar memiliki keunikan dibidang lain yang orang lain tidak miliki.

Pernah dengarkah kalian kalimat yang banyak orang lain cetuskan seperti :

"Orang cantik mah bebas"

"Coba kurus, pasti cantik!"

"Makan lo banyak banget sih, gimana gak gendut"

"Lo gak bakal dapet cowo kalau lo gak bisa jaga badan lo!"

Banyak sekali kata-kata yang sebenarnya mungkin sebagian orang lontarkan hanya untuk candaan, namun kita tidak pernah tahu bagaimana batin seseorang yang mendengarnya. 

Media sosial sangat nyata buktinya banyak sekali orang dengan mudahnya mencela dan mengejek orang karena fisiknya, mereka tidak peduli dampak yang dirasakan orang tersebut, orang-orang itu seperti memiliki kepuasan didalam dirinya jika sudah melontarkan apa isi hati mereka sekalipun harus mencela orang lain dengan menggunakan akun-akun palsu dan karena hal-hal tersebutlah yang menjadikan kepercayaan diri seseorang hilang, dan mereka seperti kehilangan jati diri demi menjadi apa yang orang lain inginkan.

Mungkin sebagian orang bertujuan baik untuk kesehatan orang lain, namun cara-cara yang digunakan harus menggunakan bahasa yang enak di dengar, bukan dalam bentuk hinaan dan celaan terhadap orang lain. Di balik itu semua, mereka pasti sudah berusaha keras untuk menjadi baik di mata orang, namun proses tersebut tidak lah mudah untuk orang mengabulkan apa yang orang lain inginkan.

Dan lucunya, terkadang orang lain menganggap bullying dalam bentuk body shaming sebagai bahan bercandaan, atau lelucon untuk membuat orang yang tidak memiliki "kekurangan" tersebut sebagai hiburan tanpa rasa bersalah, mungkin kebanyakan orang yang tertawa di depan orang yang membully nya namun hancur hatinya. Banyak sekali yang mereka korbankan sebenarnya jika semua orang tahu semua proses hidup seseorang tidak lah semuanya berjalan dengan mulus.

Jadi untuk para masyarakat yang memiliki tubuh yang tidak memenuhi standar seperti yang orang lain katakana, tidak perlu malu, tidak perlu takut, tidak perlu merasa sendiri, banyak orang yang memanfaatkan tubuhnya dengan cara-cara yang istimewa selagi kita tidak merugikan orang lain dengan apa yang kita miliki. 

Belajarlan untuk tidak ingin menjadi seperti apa yang orang lain inginkan, melainkan belajar menjadi diri sendiri, dan menerima diri sendiri menjadi orang yang lebih baik. Ingat, kebahagiaan kita tidak lah membutuhkan pendapat orang lain. Keep sharing the positives, have a good day!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun