Mohon tunggu...
Anjayani 777
Anjayani 777 Mohon Tunggu... Freelancer - Berjuang dan berjuang

Salam hangat untuk kita smw

Selanjutnya

Tutup

Money

Pilih Mana, Investasi Properti Atau Investasi Saham?

10 Agustus 2015   20:28 Diperbarui: 10 Agustus 2015   20:30 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Pixabay

Salam investasi!
Menurut anda, pilih yang mana? Investasi properti atau investasi saham?

Baik investasi properti maupun investasi saham, dua-duanya tergolong ke dalam bisnis 'lingkaran besar'. Artinya, perputaran bisnisnya selalu menghasilkan atau menghabiskan dana yang besar. Namun, keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Seperti apakah itu?

Kalau kita bicara permodalan awal, maka bisa dibilang untuk investasi properti lebih besar budgetnya ketimbang investasi saham. Untuk membangun satu unit rumah + membeli tanah saja, paling tidak harus menyediakan uang di atas 70 juta. Kalau kita bicara tentang investasi saham, dengan modal 1 juta pun kita sudah bisa memulai.

Kemudian kalau kita lihat dari segi resiko, investasi properti bisa dibilang tak memiliki resiko. Asalkan kita memiliki sertifikat kepemilikan yang jelas, maka kemungkinan 'hangus' atau 'double kepemilikan' tak akan terjadi. Berbeda dengan investasi saham. Resikonya lumayan besar, tergantung dari berbagai faktor. Semakin besar modal investasi saham, semakin besar pula resikonya.

Sudut pandang terakhir yang harus kita pertimbangkan adalah, dari segi keuntungan.

Untuk investasi properti, semakin lama mengendap, maka nilai jualnya cenderung naik. Tidak ada istilah nilai properti akan turun. Namun, yang patut diperhatikan adalah, dari segi menjual properti tersebut. Biasanya dalam menjual properti tak semudah dalam menjual saham.

Kemudian untuk investasi saham, nilainya tak seperti properti yang cenderung naik dari waktu ke waktu. Nilai saham bisa naik, bahkan bisa juga turun. Istilahnya harga saham ini bersifat 'labil'.

Akan tetapi, yang membuat saham terlihat spesial adalah, apabila nilainya naik/melejit, kadang bisa jauh berkali-kali lipat dari nilai awal kita membeli saham tersebut. Semua tergantung kejelian kita, bagaimana memilih saham yang harganya murah, namun berpotensi melejit di masa yang akan datang.

Setelah membaca uraian di atas? Manakah investasi yang sobat pilih? Properti atau saham??

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun