Dua (2) satwa langka yang dilindungi undang-undang, jenis penyu sisik berdiameter 50 cm ditemukan terdampar di Pantai Bua-Bua, Kota Benteng Selayar. Daeng Talib, seorang nelayan tinggal di Jl. Angkajeng yang menemukan kedua penyu malang ini. Asrahiyah Abubakar, salah satu aktivis lingkungan di Selayar segera mengevakuasi penyu-penyu tersebut yang terjebak di tengah tumpukan sampah kiriman musim barat. Saat musim barat tiba, banyak hewan atau biota laut bahkan sampai mayat manusia terdampar di pesisir pantai barat Pulau Selayar. Kedua biota laut yang dilindungi itu dimasukkan dalam waskom besar berisi ari laut untuk menjaga kelangsungan hidupnya. “Kami lakukan ini karena khawatir penyu-penyu itu bisa mati dan dimangsa binatang” Kata Acca, panggilan akrab dari Asrahiyah Abubakar. Ketua Sileya Scuba Divers yang baru saja terplih, Zul “Regal” Janwar bersama Asri, staf Kantor Balai Taman Nasional Takabonerate, juga berada di lokasi terdamparnya penyu tersebut. Mereka mengambil data dan memantau kondisi kedua penyu tersebut lalu dilepaskan kembali ke habitatnya. Pelepasan pertama diberikan kepada Zul “Regal” Janwar, Ketua SILEYA SCUBA DIVERS yang baru sebagai tanda ucapan selamat dan juga merupakan kegiatan perdananya di klub selam dan konservasi ini. Konservasi laut memang merupakan kegiatan yang sedang digalakkan saat ini di Kabupaten Kepulauan Selayar. SILEYA SCUBA DIVERS (SSD) merupakan salah satu lembaga yang mempunyai program konservasi dan kegiatan sosial. SSD Indonesia beranggotakan 50 orang penyelam dari berbagai disiplin ilmu dan pekerjaan. Zul yang juga Anggota ISLA-UNHAS (Ikatan Sarjana Kelautan Unhas) akan memimpin SSD pada kurun 2012 – 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H