Mohon tunggu...
Sharah Febriyanti
Sharah Febriyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Historiografi Islam dalam Arus Lama

27 Juni 2024   01:05 Diperbarui: 27 Juni 2024   01:11 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Historiografi adalah hasil dari penulisan terhadap suatu peristiwa yang dimana akan di kenal sebagai sejarah. Awalnya historiografi ini mulai dikenal pada peradaban Yunani dan Romawi klasik. Lamban laut budaya menulis mulai menyebar ke seluruh dunia, termasuk pada wilayah dimana Islam lahir.

Pada penulisan sejarah Islam dibagi menjadi dua periode yaitu, penulisan dalam arus lama dan penulisan dalam arus baru. Arus lama merupakan penulisan yang membahas bagai sejarah tercatat sebelum adanya islam atau bisa dikenal pada masa Arab klasik, sedangkan arus baru merupakan suatu penulisan yang diawali ketika islam sudah mulai menyebar dan berkembang.

Pada penulisan arus lama historiografi islam, diawali dengan beberapa karakteristik. Karakteristik ini diambil dari penulisan nenek moyang atau pernasaban di jazirah Arab.

Penulisan ini bukanlah secara khusus di tuliskan, mengingat bahwa bangsa arab pada zaman dahulu membudayakan tulis menulis hanya dengan menggunakan pelepah kurma atau di atas tulang belulang.

Cerita sejarah yang dikembangkan pada masa ini lumrahnya digunakan secara lisan. Bangsa Arab dahulu sangatlah pintar dalam membuat syair, sehingga tak heran jika ada pasar yang mengkhususkan penjualan syair.

Adapun peristiwa penting yang diabadikan hanya dipublikasikan melalui laporan atau catatan saja, mereka tidak secara explisit mencatat peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi namun terkadang melaporkannya dalam bentuk catatan.

Dalam penulisan historiografi arus lama pun hanya dikenal dengan dua karakteristik yang menonjol, dua karakteristik tersebut antara lain:

  • Al-Ayyam (Semantik hari-hari penting) adalah para orang Arab generasi sebelum islam, mengenal sejarahnya melalui lisan dan melalui bentuk-bentuk  laporan yang ditulis hanya pada peristiwa besar saja. Selain itu pada Al-Ayyam juga bertujuan untuk mengenalkan keheroikan suku-suku Arab. Sistem kasta atau strata sosial Arab sangatlah tinggi, sehingga tidak aneh jika mereka menuliskan keheroikan sukunya, terlebih lagi jika keheroikan ini berasal dari para suku terpandang seperti Suku Quraiys. Suku Qurays mendominasi Arab pada masa pra Islam, mereka dikenal karena kabilah dagangnya yang sangat terkenal di Arab. Selain itu untuk mitos juga menjadi perspeltif penulisan pada masa ini.
  • An-Nasab (Silsilah Keluarga): Kisah-kisah dalam sejarah Arab pra-islam tidak bisa dijauhkan dari pengaruh keheroikan suatu suku, oleh karena itu kisah-kisah heroic tersebut tidak bisa terlepas dari peran silsilah keluarga atau dikenal juga sebagai nasab daris suatu suku. Para sejarawan Islams epakat membagi masalah pernasaban ini menjadi tiga yaitu, ada yang dinasabkan berdasarkan pertalian darah yang bisa dibilang ini merupakan nasab yang paling kuat. Kedua ada  berdasarkan keilmuan yang diturunkan dari guru kepada muridnya, dan terakhir nasab berdasarkan teologi atau agamanya.

Namun ada pula pendapat lain yang menyebutkan mengenai nasab masyarakat Arab ini, ada yang membagi maslah pernasaban ini menjadi empat yaitu:

  • Al-Azamiyah: Membagi nasabnya berdasarkan kesukuan yang biasana terjadi pada masyarakat tradisional dan masyarakat pedalaman.
  • Al-Adaniyah: Nasab yang didasari pada keyakinan yang sama, contohnya saja kaum Muhajirin dan kaum Ansor kelak yang dipersatukan sebagai saudara karena Rasulullah yang mengatakan bahwa mereka bersaudara sebagai saudara seiman.
  • Al- Gharbiyah: Nasab berdasarkan perkumpulan bangsa bangsa asing.
  • Al-Musta'ribah : Nasab ini dikaikan ketika sudah adanya islam, dimana adanya tentara bayaran yang masuk islam menjadi kesatuan.

Itulah perjalanan arus Historiografi Islam pada arus lama, yang secara sederhana merupakan penjelasan mengenai bagaimana bangsa arab memulai penulisan sejarahnya ketika islam belum masuk dan berkembang di Jazirah Arab.

Sumber referensi: Fajriudin. 2018. Historiografi Islam: Konsepsi dan Asas Epistemologi Ilmu Sejarah dalam Islam. Jakarta: Pramedia Group.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun