Mohon tunggu...
Shara UmiAnggraini
Shara UmiAnggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Peri Baik Hati di Dunia Tetsembunyi

22 Desember 2023   22:11 Diperbarui: 22 Desember 2023   22:13 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama: Shara Umi Anggraini
Dosen Praktisi : Dr. Muhammad Rohmadi, M.Hum
Mahasiswa Fkip Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Di dalam kediamannya yang tersembunyi di antara pohon-pohon raksasa,  peri baik hati sedang mengaduk ramuan penyembuh kuno di dalam sebuah kuali besar. 

"Kita harus bertindak cepat sebelum kekuatan jahat ini semakin memperluas pengaruhnya," bisiknya pada seekor burung hantu putih yang duduk di jendela kamarnya.


Tiba-tiba, suara aneh terdengar di balik jendela, dan seekor burung hantu hitam terbang masuk ke dalam ruangan. 

"Siapa kau?" tanya peri baik hati dengan penasaran. 

Burung hantu hitam itu berubah menjadi seorang peri yang memancarkan aura kekuatan sihir yang kuat. 

"Aku adalah lily , penyihir dari wilayah sebelah hutan ini. Aku mendengar tentang ancaman ini dan aku datang untuk membantu," kata lily itu dengan tenang.


peri baik hati itu mengangguk dengan penghormatan. 

"Kita membutuhkan semua bantuan yang bisa kita dapatkan. Kekuatan mereka semakin kuat setiap harinya," katanya dengan serius.

 "Aku akan membantu mengembalikan kekuatan perlindungan di sekitar hutan ini. Kita harus membuat mereka sadar bahwa kebaikan akan selalu melawan kejahatan," kata lily sambil mengangkat tongkatnya dan memancarkan cahaya hijau yang memenuhi seluruh ruangan.


Burung hantu putih itu melayang perlahan dan bergabung dengan energi cahaya hijau itu, membentuk perisai yang melindungi kediaman peri baik hati dari pengaruh kegelapan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun