Mohon tunggu...
Shaqina Alfisyah
Shaqina Alfisyah Mohon Tunggu... Ilustrator - Mahasiswi berdasar

Ilustrasi IP

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Fenomena Plat Kuning pada Becak Motor di Malioboro Sebagai Identitas Bukan Legalitas: Sebuah Kajian Sosiologi dan Desain

16 Oktober 2024   21:44 Diperbarui: 17 Oktober 2024   00:26 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Analisis Semiotika: 

Makna Tanda pada Plat Kuning Untuk memahami lebih dalam fenomena ini, digunakan teori semiotika dari Roland Barthes. Menurut Barthes, sebuah tanda memiliki dua makna utama: denotasi (makna literal) dan konotasi (makna yang dipengaruhi oleh konteks sosial). 

Dalam konteks plat kuning becak motor, makna denotasinya adalah kendaraan umum yang beroperasi di kawasan wisata Malioboro. Namun, secara konotatif, plat kuning ini mencerminkan solidaritas dan kesepakatan komunitas pengemudi becak motor yang bersatu di bawah naungan paguyuban.

Warna kuning yang digunakan juga memiliki makna tersendiri. Secara psikologis, warna kuning sering dikaitkan dengan optimisme, keceriaan, dan visibilitas yang tinggi. Hal ini penting dalam konteks becak motor yang beroperasi di kawasan wisata, karena plat kuning membantu meningkatkan visibilitas kendaraan di tengah keramaian Malioboro.

Kesimpulan

Penggunaan plat kuning pada becak motor di Malioboro memiliki makna yang dalam, tidak hanya sebagai identitas visual, tetapi juga sebagai cerminan dinamika sosial antara pengemudi becak motor dan pemerintah. Meskipun plat kuning ini tidak memiliki legalitas resmi, namun fungsinya sebagai alat identitas dan promosi tidak bisa diabaikan.

Penelitian ini menunjukkan bahwa desain visual, seperti plat nomor kuning, memiliki peran penting dalam membentuk identitas sosial dan budaya suatu komunitas. Kajian ini memberikan wawasan tentang pentingnya memahami tanda-tanda visual dalam konteks sosial yang lebih luas, serta bagaimana desain dapat berfungsi sebagai alat komunikasi yang kuat di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun