Mohon tunggu...
Deny Hen
Deny Hen Mohon Tunggu... Konsultan - Life & Marriage Coach

Founder Pembelajar Hidup, Life & Marriage Coach, Motivator, Penulis buku "The Great Marriage".

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Siapa yang Harus Membayar Saat Kencan?

7 Agustus 2019   13:32 Diperbarui: 7 Agustus 2019   13:43 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada jaman modern ini kesetaraan gender adalah isu penting yang perlu diperjuangkan mengingat dalam sejarah umat manusia, wanita seringkali adalah kaum yang seringkali tertindas akibat sistem patriarki yang keliru, menempatkan wanita lebih rendah bahkan hanya sekedar objek belaka.

Namun demikian bukan berarti pria dan wanita WAJIB sama dalam segala hal. Keadilan yang benar bukanlah sama rata sama rasa, tetapi mendapatkan hak sesuai dengan peran dan kebutuhannya masing-masing yang tentunya berbeda.

Perbedaan paling mendasar adalah akibat biologis pria dan wanita yang berbeda. Misalnya, kesetaraan gender tidak mungkin diterapkan untuk cuti haid, dan cuti melahirkan. Pria tidak punya payudara untuk menyusui, sehingga pria tidak dapat dipaksa untuk menyusui bayi. Secara natural wanita adalah the best caregiver untuk anaknya, ini sama sekali tidak berarti pria boleh berpangku tangan dan tidak terlibat dalam mendidik anak.

Pria juga diciptakan untuk memiliki tinggi dan kekuatan fisik yang lebih daripada wanita. Ia tidak memiliki periode waktu "lemah" seperti haid atau waktu melahirkan. Dan ini memberikan kewajiban bagi pria untuk bekerja lebih banyak dan lebih keras dan melindungi wanita, terlebih lagi yang menjadi pasangannya. Secara natural pria adalah the best protector untuk keluarganya, baik proteksi dalam arti keamanan fisik, maupun proteksi dalam arti keamanan nafkah.

Dengan kata lain, kesetaraan gender bukan berarti harus mengubah peran pria dan wanita dalam institusi keluarga.

Apa hubungannya hal ini dengan membayarkan wanita dalam kencan? Membayarkan wanita saat kencan adalah suatu kehormatan bagi pria. Ada suatu pride tertentu yang dimiliki pria yang sanggup membiayai pasangannya. Pride ini natural dan belum tentu dimiliki oleh wanita. Pride yang sehat ini penting, bahkan harus dipertahankan dalam pernikahan, agar ia bisa memenuhi perannya sebagai protektor dalam keluarganya.

Logikanya saat seorang pria membayarkan wanita waktu berkencan, ia harus menyisihkan sebagian uangnya untuk membayar kencan. Bagi pria yang mengerti perannya sebagai pelindung, ini merupakan latihan untuk dirinya tidak lagi hanya memperhitungkan kebutuhan dirinya, tetapi juga kebutuhan pasangannya juga. Karena jika penghasilannya kurang, ia akan menyadari bahwa ia harus bekerja lebih giat dan berjuang lebih keras untuk bisa membiayai kebutuhan keluarganya kelak.

Sebaliknya, kerendahan hati seorang wanita yang menerima ajakan kencan di tempat yang tidak mewah namun affordable oleh sang pria adalah suatu latihan untuk menghormati sang pelindung dan menghargai usahanya untuk menjadi bertanggung jawab dalam keluarganya di masa datang.

So, menurut saya, YES, seorang pria selayaknyalah membayarkan biaya kencan dengan wanita idamannya. Ini bukan merendahkan wanita, tetapi untuk masa depan mereka berdua.

Salam pembelajar!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun