Mohon tunggu...
Shanti Hardiyatni
Shanti Hardiyatni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Negeri Semarang

Mahasiswa PGSD FIPP UNNES angkatan 2022

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa Sih yang Menjadi Daya Tarik Kurikulum Merdeka dalam Pelaksanaannya? Hingga Sangat Perlu Diterapkan Bbagi Generasi Z dan Generasi Milenial

7 Oktober 2023   21:19 Diperbarui: 7 Oktober 2023   21:21 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apasih Yang Menjadi Daya Tarik Kurikulum Merdeka Dalam Pelaksanaannya? Hingga Sangat Perlu Diterapkan Bagi Generasi Z dan Generasi Milenial Sebagai Generasi Penerus Bangsa 

Shanti Hardiyatni, Dr. Eka Titi Ardaryani, S.Pd., M.Pd.

Mahasiswi S1, Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi

Universitas Negeri Semarang

Kualitas sumber daya manusia (SDM) sangat menentukan keberhasilan kebangsaan Kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikan dan peran pendidikan  mewujudkan masyarakat  cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Faktor:  Oleh karena itu, pengembangan sebagian sistem pendidikan nasional harus terus dilanjutkan  sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang berkesinambungan dan pada tingkat lokal, nasional dan global. Salah satu bagian penting dari sistem pendidikan adalah kurikulum Masih jelas dalam ingatan bahwa kurikulum terakhir yaitu K-13 diterapkan menggantikan KTSP (kurikulum 2006). Ciri-ciri umum  K-13 fokus pada prestasi sedang belajar Tujuan belajar adalah membentuk sikap dan sikap karakter siswa. Beberapa bahan pelajaran disusun seperti ini untuk menciptakan lingkungan belajar yang komprehensif dan saling terintegrasi   membentuk karakter  sesuai ideologi Pancasila. Menurut Mendikbud, arah pembelajarannya adalah program studi mandiri  masa depan yang fokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Tidak hanya solusi tegas untuk menjawab tantangan  masa depan dan membawa warna serta langkah baru dalam kegiatan belajar mengajar mendorong siswa untuk lebih mandiri dalam berpikir, lebih mandiri dalam berkreasi dan ketika ditanya. Implementasi kurikulum mandiri pada tingkat menengah atas sebagai berikut pelaksanaannya di tingkat PAUD, SD dan SMP merupakan cita-cita pemerintah  memulihkan pembelajaran. Hal ini disebabkan adanya gangguan belajar pada saat itu musim pandemi Landasan hukum pelaksanaan kurikulum ini antara lain peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pemulihan sedang belajar.

Kurikulum dipromosikan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Teknik ini, Nadiem Makarim, punya sejumlah keunggulan. Menurut pendapatnya, keuntungan belajar mandiri yang pertama adalah  lebih banyak belajar mandiri  sederhana dan komprehensif karena silabus ini berfokus pada materi penting dan mengembangkan keterampilan siswa di setiap tahap. Kelebihan lain dari kurikulum mandiri adalah tidak adanya program spesialisasi untuk siswa sekolah menengah. Guru dan siswa memiliki kemandirian internal kegiatan belajar mengajar. Siswa diberi kebebasan  memilih mata pelajaran sesuai dengan minat, kemampuan dan cita-citanya, dan guru dapat mengajar sesuai dengan tingkat prestasinya dan perkembangan siswa. Sekolah juga memiliki yurisdiksi mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran yang sesuai  karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

Perancangan Kurikulum Merdeka yang diluncurkan oleh Kemenristekdikti berfungsi untuk mengejar ketertinggalan pendidikan Indonesia dalam hal literasi dan numerasi. Dalam
implementasinya, kurikulum tidak serta merta langsung digunakan di seluruh sekolah di Indonesia, prosesnya dilakukan secara bertahap, tergantung kesiapan dari masing-masing sekolah. Pada tahun ajaran 2021/2022 Kurikulum Merdeka sudah mulai diterapkan di beberapa sekolah, tercatat kurang lebih sudah 2.500 sekolah yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka diberlakukan untuk pendidikan paling dasar hingga jenjang SMA. Bagi sekolah yang sudah memiliki kesiapan, maka sekolah tersebut dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka untuk tahun ajaran berikutnya. Hal yang menarik lainnya dari Kurikulum Merdeka ialah, adanya angket yang disediakan pemerintah untuk mendukung satuan pendidikan dalam menilai tahap kesiapan penerapan dan pemberlakuan Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka memiliki beberapa keunggulan yang dapat digunakan sebagai daya Tarik dan sangat perlu diterapkan untuk generasi Z, diantaranya yaitu :

  • Lebih Sederhana dan Mendalam
  • Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan. Makna dari belajar bermakna sendiri yaitu pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat memberikan kesan dan kenangan yang selalu diingat oleh peserta didik dan peserta didik akan memiliki keunggulan dalam menyerap informasi secara utuh dan pada akhirnya informasi yang diterima sedikit demi sedikit akan diterapkan dalam kehidupan peserta didik.
  • Lebih Merdeka
  • Seperti namanya sendiri, yaitu Merdeka dalam kurikulum Merdeka. Hal ini akan memberikan kebebasan pilihan kepada peserta didik tetapi masih dalam Batasan yang normal, dapat diterima dan tidak memberikan beban yang berarti kepada peserta didik. Dalam hal ini, komponen yang ada pada sekolah juga akan mendapatkan manfaat, diantaranya yaitu : Bagi Peserta Didik tidak adanya program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata Pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspiranya sehingga kemampuan atau keahlian yang disukai peserta didik dapat berkembang secara optimal. Bagi Guru, guru mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik. Bagi Sekolah, sekolah memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan Pendidikan dan oeserta didik.
  • Lebih Relevan dan Interaktif
  • Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu actual misalnya isu lingkungan, Kesehatan, Pendidikan, kebudayaan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil Pelajar Pancasila.

           

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun