Mohon tunggu...
Shantfolant Jason Yukihiro Lie
Shantfolant Jason Yukihiro Lie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya merupakan mahasiswa

Hobi saya adalah bermain video game, selain itu saya juga suka bermain basket dan badminton.

Selanjutnya

Tutup

Seni

Mengenal Batik Tangerang : Identitas Budaya di Tengah Kota Modern

2 November 2024   20:00 Diperbarui: 2 November 2024   21:15 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pendahuluan :
* Batik bukan hanya kain, tapi bagian penting dari identitas budaya Indonesia. Di Tangerang, batik hadir dengan motif khas yang mencerminkan kekayaan alam dan budaya lokal. Meskipun tidak sepopuler batik dari Solo atau Yogyakarta, Batik Tangerang memiliki pesona tersendiri. Melalui artikel ini, mari kita mengenal lebih dekat Batik Tangerang dan memahami mengapa penting bagi kita, terutama generasi muda, untuk ikut melestarikannya.
Isi:
1. Sejarah dan Perkembangan Batik Tangerang:
* Masyarakat mengenal batik sejak zaman Majapahit. Lalu berkembang hingga kerajaan-kerajaan berikutnya. Seni batik secara umum meluas di Indonesia dan kemudian secara khusus di pulau Jawa setelah akhir dari abad ke 18 atau hingga awal abad ke 19.
* Seiring perkembangan waktu pula, setiap daerah mulai menggali potensi batik dengan menciptakan kreasi batik yang dipadukan dengan budaya kearifan lokal, serta kekhasan daerah masing-masing.
2. Ciri Khas dan Motif Batik Tangerang:
* Batik Tangerang mencerminkan kekayaan alam, budaya, dan kehidupan masyarakat lokal.   Beberapa motif khasnya antara lain:
* Motif Lenggang Cisadane:
Motif ini bercerita tentang 13 orang yang menarikan Tarian Lenggang Cisadane yang diciptakan seniman Kota Tangerang M Yunus Sanusi pada tahun 2011.
* Motif Perahu Naga:
Motif ini bercerita tentang perlombaan perahu naga di Sungai Cisadane.
* Motif Jembatan Berendeng:
Motif ini bercerita tentang landmark terbaru Kota Tangerang yaitu sebuah jembatan yang menghubungkan wilayah Tangerang Barat dan Tangerang Timur.
* Motif Pintu Air Sepuluh:
Motif ini menceritakan tentang pintu air, sebuah bendungan Sungai Cisadane, di Kota Tangerang.
* Motif Al-A’zhom:
Motif ini menggambarkan salah satu ikon Kota Tangerang yaitu Masjid Raya Al-A’zhom yang memiliki lima kubah tersusun secara unik.
* Motif Jam Gede Jasa:
Motif ini menceritakan Jam Gede Jasa yang merupakan salah satu ikon Kota Tangerang.
* Ciri khas Batik Tangerang tidak hanya terlihat dari motifnya, tetapi juga dari filosofinya, yang mencerminkan keharmonisan antara alam, budaya, dan kehidupan modern masyarakat setempat.
3. Peran Batik Tangerang dalam Kehidupan Masyarakat:
* Batik Tangerang bukan hanya berfungsi sebagai kain atau pakaian, tetapi juga memiliki peran penting dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Berikut beberapa perannya:
* Identitas Daerah: Simbol kebanggaan dan identitas masyarakat Tangerang, dengan motif yang mencerminkan budaya lokal.
* Pakaian Resmi: Digunakan di acara resmi, seragam sekolah, dan kegiatan pemerintahan.
* Ekonomi Kreatif: Membantu ekonomi lokal dengan menciptakan lapangan kerja bagi pengrajin.
* Pendidikan Budaya: Mengajarkan generasi muda tentang pentingnya melestarikan budaya.
* Promosi Wisata: Menjadi suvenir khas bagi wisatawan, memperkenalkan budaya Tangerang ke khalayak luas.
4. Tantangan dan Upaya Pelestarian Batik Tangerang:
* Batik Tangerang menghadapi tantangan seperti persaingan tekstil modern dan kurangnya minat generasi muda. Upaya pelestarian dilakukan melalui:
* Pendidikan dan Lokakarya:
Mengajarkan keterampilan batik kepada generasi muda.
* Dukungan Pemerintah:
Mengadakan pameran dan acara budaya.
* Inovasi Produk:
Mengembangkan desain modern agar lebih diminati.
* Pemasaran Digital:
Promosi dan penjualan online untuk jangkauan luas.
* Sertifikasi Hak Cipta:
Melindungi motif Batik Tangerang secara hukum.
* Langkah-langkah ini bertujuan agar Batik Tangerang tetap terlestari dan relevan.
Penutup:
* Batik Tangerang adalah bagian penting dari warisan budaya Indonesia yang mencerminkan kekayaan alam dan identitas lokal. Meskipun menghadapi tantangan seperti modernisasi dan berkurangnya minat generasi muda, upaya pelestarian melalui pendidikan, dukungan pemerintah, dan inovasi produk telah dilakukan untuk menjaga keberlangsungan batik ini.
* Sebagai generasi penerus, kita memiliki tanggung jawab untuk menghargai dan melestarikan Batik Tangerang, sehingga seni ini dapat terus berkembang dan menjadi kebanggaan kita di masa depan.
Wawancara:
* Menurut narasumber, batik Tangerang sangat keren karena mencerminkan budaya khas yang dapat dibanggakan. Ia menjelaskan bahwa setiap motif batik ini memiliki makna yang menggambarkan kekayaan budaya lokal. Selain itu, batik Tangerang menunjukkan keterampilan tinggi para pengrajinnya, menjadikannya simbol identitas yang membedakan Tangerang dari daerah lain.
* Kesimpulan:
Batik Tangerang bukan hanya sekadar produk seni, tetapi juga warisan budaya yang penting untuk dilestarikan dan diperkenalkan kepada generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun