Mohon tunggu...
Shanni Ardhana
Shanni Ardhana Mohon Tunggu... -

we are nothing but God is everything

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Ber-Tuhan atau ber-Agama kah?

17 Juli 2011   13:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:36 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

kita biasanya sering menyamakan arti dari beragama dan bertuhan padahal kedua sangatlah berbeda.

sering kita tahu berita bahwa telah terjadi pencurian, kemudian setelah dilihat ternyata orang yang mencuri adalah perempuan berjilbab.
Dulu juga pernah waktu saya kemah bersama teman2 sma di sebuah bumi perkemahan, di atap kamar mandi perempuan ada 4 orang cowok yang mengintip dari atap. Kemudian setelah ketahuan kemudian dikejar dan tertangkap lalu dilihat ktp-nya ternyata mereka adalah orang dari salah satu pondok pesantren di daerah tersebut.
Sering juga kita lihat para orangtua yang memaksa anak perempuannya untuk memakai jilbab dengan alasan supaya menjadi orang bener.

Memang sih benar jika seorang perempuan memakai jilbab maka dia akan lebih terlindungi dari orang-orang yang berniat buruk daripada saat dia mengenakan pakaian yang dapat menimbulkan syahwat. Namun yang paling penting bukan memakai jilbab atau tidaknya tapi sebenarnya hati dari perempuan tersebut yang perlu di-hijab (jilbab). Jika perempuan tersebut telah terhijab hatinya maka dia dengan sendirinya akan berusaha menggunakan pakaian yang sopan dan sebisa mungkin tidak memancing syetan untuk menggoda. Perempuan itu juga akan bertingkah yang sopan dan tentu saja akan berkata yang baik dan lembut.

jika kita tanyakan kepada para pria yang mengintip kamar mandi perempuan tadi tentang hapalan surat-surat alquran, doa sehari-hari, dan tentang sejarah ataupun ilmu agama mungkin mereka lebih hebat daripada kita karena ya mereka disekolahkan di pesantren yang notabene disana pendidikan agama lebih difokuskan namun kenapa mereka melakukan perbuatan yang memalukan itu?
salah pesantrenkah yang mendidik dengan cara salah?
atau salah para murid lelaki itu yang senonoh dalam belajar?

Jika kita katakan bahwa para lelaki itu beragama, ya memang benar mereka beragama. Mereka juga mungkin akan berkata bahwa agama yang benar hanya satu yaitu agama mereka anut.
Sekarang jika kita tanya apakah mereka bertuhan? maka saya akan mengatakan bahwa mereka tidak bertuhan. Mereka hanya mengikuti agama mereka namun tidak mengikuti ajaran Tuhan mereka. Jika mereka bertuhan tentu mereka tidak akan mengintip kamar mandi itu karena mereka pasti sadar penuh bahwa Tuhan dapat melihat mereka dimanapun mereka berada dan juga Tuhan mengetahui apapun yang mereka perbuat.

Seseorang pernah bercerita juga ketika ia berkunjung ke tempat suku badui. Ia bercerita bahwa suku badui orangnya ramah. Ketika ia disana saja ia diberikan oleh-oleh dari suku badui berupa gula merah. namun ketika ia akan memberikan souvenir sebagai balasan mereka menolaknya. Mereka tidak mau memberikan sesuatu karena dianggap ingin menerima sesuatu. Mereka memiliki prinsip bahwa tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Mereka di sana tidak sekolah. Memang letak daerah mereka terpencil namun mereka tidak mau disebut sebagai desa tertinggal, mereka lebih setuju jika disebut desa terpencil. Mereka di sana juga tidak mempunyai agama. Namun mereka menjaga dan menghargai alam. Mereka hidup tentram dan rukun satu sama lain. Mereka bahagia disana.

Sekarang beragamakah dirimu? atau bertuhankah dirimu? Itulah mengapa sila pertama pancasila berbunyi Ketuhanan Yang Maha Esa. Tuhan memang satu hanya kita yang berbeda-beda. Bagiku agamaku bagimu agamamu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun