Shanti Eka/32
Saat pertanda itu datang, diriku hanya bisa menggucap “Alhamdulillah...”. Pandanganku sejenak kabur tertutup air mata yang menggenang namun bulirnya tidak sempat jatuh. Dari mulut suamiku terucap syukur kepada Allah SWT. Walau tanpa ekspresi yang berlebihan, tapi aku tahu suamiku juga sangat bahagia. Terbayang sudah olehku hari-hari yang panjang melelahkan namun sangat membahagiakan. Kehebohan kecil mewarnai hari-hariku dan setiap orang yang mengetahuinya memberikan doa terbaiknya kepadaku dan juga suamiku.
Tapi benar apa yang dikatakan orang. Kebahagiaan itu terkadang hanya sesaat.
Apa yang dikatakan sang ahli seketika membuyarkan bayangan indahku. Aku harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk yang aku sendiri tidak tahu bagaimana nanti menghadapinya.
“Kehamilan di luar kandungan harus segera mendapat tindakan, karena bisa berakibat fatal, Bu. Namun kalau sejak dini dilakukan pemeriksaan akan lebih baik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Dua minggu lagi Ibu kembali kontrol lagi ya”.
Wahai calon anakku, walaupun kau saat ini tidak meringkuk di rahim Ibu, tapi Ibu ingin kau tahu, bahwa Ibu selalu menyayangimu. Melihatmu membuka matamu, mendengar kata-kata pertamamu, memintamu untuk menghabiskan wortel dan buncismu, membimbing langkah pertamamu sampai melihatmu berlari dengan sepatumu yang kotor berlumpur adalah impian Ibu.
Sayang, apa mungkin Ibu nanti bisa memelukmu..?
Oh, Ibu merasakan sesuatu..... Apakah tendangan kakimu....?
*****
NOTE:
Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community dengan judul : Inilah Hasil Karya Peserta Event Fiksi Fantasi (SILAHKAN KLIK)