Masa pandemi Corona 5 tahun silam, telah banyak mengubah kebiasaan dan perkembangan kegiatan manusia secara keseluruhan. Banyak diantara kita ketika pandemi itu berlangsung melakukan kegiatan di rumah. Salah satu kegiatan yang marak dilakukan adalah budidaya ikan hias seperti ikan cupang. Ikan cupang hias yang dikenal dengan nama ilmiah Betta sp. telah menjadi salah satu jenis ikan hias yang sangat diminati di Indonesia jauh sebelum pandemi hadir. Dengan keindahan warna dan bentuk siripnya, ikan ini tidak hanya menjadi hobi bagi banyak orang, tetapi juga peluang bisnis yang menjanjikan. Artikel ini akan menceritakan beberapa kisah sukses pembudidaya ikan cupang hias yang berhasil mengubah hobi menjadi sumber penghasilan yang berprospek cerah.Â
A. Awal Mula dan Peluang Bisnis
Banyak pembudidaya ikan cupang memulai usaha mereka dari hobi. Misalnya, Herry Noviandi, seorang pembudidaya dari Medan, Sumatera Utara, memulai usahanya pada tahun 2017 setelah menyadari potensi pasar ikan cupang yang terus berkembang. Dari modal awal yang kecil dan pengalaman pribadi dalam merawat ikan cupang, Herry kini meraih omzet hingga ratusan juta rupiah per bulan. Ia menjual ikan cupang dengan harga bervariasi, bahkan ada yang mencapai Rp15 juta per ekor untuk pasar ekspor ke negara-negara seperti Malaysia dan Singapura[1].
Selain itu, ada pembudidaya cupang hias bernama Mulyadi, seorang mantan guru honorer di Padang, juga memiliki kisah serupa. Ia memulai budidaya ikan cupang pada tahun 1999 dengan modal sepasang ikan cupang seharga Rp750 ribu. Saat ini, Mulyadi mampu menghasilkan antara Rp20 juta hingga Rp40 juta per bulan dari usaha budidayanya, dengan pengiriman ikan cupang ke Jepang sebagai salah satu pasar utama[2].
B. Tantangan dalam Budidaya
Meskipun terlihat menjanjikan, budidaya ikan cupang tidak tanpa tantangan. Pembudidaya sering kali menghadapi masalah terkait kualitas air, pakan, dan cuaca. Herry Noviandi mengungkapkan bahwa kesulitan awal dalam usaha ternaknya termasuk faktor-faktor tersebut. Namun, dengan pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh seiring waktu, ia berhasil mengatasi kendala tersebut dan mengembangkan usahanya[1].
Mulyadi juga menghadapi tantangan dalam mendapatkan pakan alami untuk ikan cupangnya. Ia menjelaskan bahwa kutu air adalah salah satu pakan terbaik untuk pertumbuhan ikan cupang, tetapi sulit diperoleh secara konsisten[2][4].
C. Strategi Sukses
Kunci kesuksesan dalam budidaya ikan cupang terletak pada pemilihan indukan berkualitas dan perawatan yang baik. Pembudidaya harus memilih indukan yang sehat dan memiliki karakteristik unggulan untuk menghasilkan keturunan berkualitas. Selain itu, lingkungan pemeliharaan seperti suhu air dan kualitas pakan juga berperan penting dalam pertumbuhan ikan[3][4].
Kedua pembudidaya ini memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk mereka. Dengan menggunakan platform seperti Instagram dan YouTube, mereka dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan menarik minat konsumen baik di dalam negeri maupun luar negeri[1][2].