Mohon tunggu...
shania hendra
shania hendra Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa FISIP UAJY

Terima kasih sudah meluangkan waktu dan membaca :)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahaya Konflik dalam Perusahaan dan Tips Jitu Mengatasinya!

10 Desember 2020   14:08 Diperbarui: 10 Desember 2020   14:13 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: duniafintech.com

Konflik adalah salah satu aspek yang tidak dapat dihindari dalam kehidupan kita. Apabila tidak ditangani dengan baik konflik ini dapat memberikan dampak yang buruk. Contohnya dalam berbisnis apabila konflik tidak ditangani secara tepat maka konflik tersebut dapat menyebabkan pemisahan bahkan kehilangan kesempatan dalam berbisnis.  Salah satu penyebab yang sering membuat timbulnya konflik adalah perbedaan budaya. Hal ini dikarenakan budaya dapat mempengaruhi cara pandang dan persepsi seseorang.  Oleh sebab itu penting bagi kita untuk mengetahui cara yang tepat untuk menyelesaikan konflik agar tidak menimbulkan dampak yang merugikan perusahaan.

Dalam buku " Komunikasi Lintas Budaya" , Samovar, Porter dan McDaniel (2010, h.387) menuliskan beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi konflik berbisnis dalam perspektif internasional, yaitu:

  1. Mengidentifikasi isu yang mengakibatkan masalah. Untuk dapat menyelesaikan konflik secara tepat kita perlu menemukan terlebih dahulu apa yang menjadi inti permasalahan. Hal ini dikarenakan setiap permasalahan memiliki penyelesaian yang berbeda. Selain itu tidak logis untuk memperdebatkan sesuatu hal hanya untuk mempertanyakan atau menemukan apakah rekan anda tidak mengerti inti dari permasalahan tersebut.
  2. Menjaga pikiran untuk tetap terbuka. Ketika menghadapi suatu konflik berpikir secara terbuka dapat memudahkan kita untuk menghadapi konflik tersebut. Hal ini dikarenakan melalui berpikir secara terbuka kita dapat mencoba untuk melihat dari cara pandang lain dan tetap terbuka pada posisi orang lain.
  3. Jangan terburu-buru. Ketika menghadapi suatu konflik, kita tidak boleh terburu-buru untuk menyelesaikannya terutama ketika berhadapan dengan anggota dari budaya kolektif. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ting-Toomey dalam (Samovar, Porter, McDaniel, 2010, h.387-386) yaitu " Sensitiflah terhadap pentingnya pengamatan yang tenang dan hati-hati." Selain itu Ting-Tomey juga menawarkan nasihat yang dapat digunakan ketika kita menghadapi suatu konflik yaitu " Gunakan keheningan, berhentilah sejenak, dan tunggulah giliran Anda berbicara dengan sabar."
  4. Menjaga konflik agar tetap berpusat pada ide, bukan pada orangnya. Dalam menyelesaikan konflik penting bagi kita untuk memisahkan suatu masalah dari seseorang atau individu. Hal ini bertujuan untuk menghindari seseorang " kehilangan muka" dan menjaga agar negosiasi tetap berfokus pada penyelesaian masalah bukan pada kedua belah pihak yang saling mempertahankan ego masing-masing.
  5. Mengembangkan teknik untuk menghindari konflik. Untuk mengatasi konflik terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan, seperti:  
    1. Belajar untuk menggunakan pronominal kolektif sebagai cara untuk memusatkan isi permasalahan. 
    2. Ulangi komentar orang lain seobjektif mungkin, hal ini dikarenakan terkadang pengirim pesan mengirimkan suatu komentar yang tidak dimasukan dalam pesan yang dapat dibaca. 
    3. Cobalah untuk menyatakan sebanyak mungkin poin persetujuan.

Selain 5 cara untuk mengatasi konflik yang tuliskan oleh samovar, porter dan McDaniel, dalam artikel ini saya akan memberikan beberapa tips yang dapat digunakan untuk menghindari konflik, seperti:

  • Mempelajari protokol bisnis. Protokol bisnis yang dimaksud dalam artikel ini melibatkan bentuk perayaan, peraturan, etiket dan kode perilaku yang benar. Protokol ini bukanlah hal yang sama di setiap daerah tetapi dapat berbeda sesuai dengan budaya di daerah tersebut. Berikut terdapat beberapa contoh protokol dalam berbisnis:
    • Hubungan awal, hubungan awal ini meliputi cara menulis surat formal, mengirim e-mail, membuat panggilan atau menggunakan seorang perantara.  
    • Cara menyapa, contohnya di Cina mereka menekankan hierarki sehingga dalam menyapa seseorang mereka akan selalu menyapa orang yang senior terlebih dahulu, sedangkan di Jepang mereka menyampaikan salam dengan cara membungkuk dan bertukar kartu nama.
    • Penampilan pribadi, hal ini berkaitan dengan komunikasi non verbal. Di Amerika yang menerapkan budaya informal, mereka mengizinkan karyawan untuk mengenakan pakaian casual. Sedangkan di Asia mereka akan mengenakan pakaian sesuai dengan  mode dan  mengharapkan rekannya untuk melakukan hal yang sama.
    • Memberi hadiah, dalam memberikan hadiah anda perlu berhati-hati dan mempelajari budaya rekan anda terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan memberikan hadiah mungkin dapat menyinggung rekan kita apabila mereka memiliki budaya individualis seperti di Amerika Serikat yang kadang menganggap bahwa memberi hadiah (terutama dalam bentuk uang) merupakan bentuk penyuapan.
    • Topik percakapan yang tabu, ketika bertemu dengan orang lain kita tentu kadang berbasa-basi  dan melakukan sosialisasi untuk saling mengenal. Namun dalam memilih topik sebaiknya kita harus lebih berhati-hati. Hal ini dikarenakan topik yang menurut kita sopan bisa jadi merupakan topik yang tabu di budaya lain.
  • Memahami perbedaan budaya seperti gaya kepemimpinan dan gaya pengambilan keputusan.
  • Memahami etika bisnis dan negosiasi tuan rumah.

Demikian beberapa tips dari saya untuk menghindari dan menyelesaikan konflik dalam berbisnis. Dengan adanya tips ini semoga dapat membantu dalam menyelesaikan masalah yang ada. Terima kasih.

Daftar pustaka

Samovar, L. A., Porter, R. E. & McDaniel, E. R. (2010). Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humanika. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun