Memang dalam pengalaman beberapa orang dapat langsung sadar saat diberitahu tentang tidak baik membuang sampah sembarangan, tetapi ada banyak orang juga yang tetap tidak peduli dengan hal itu meskipun sudah diberi tahu.
Nanti saat merasakan sendiri masalah lingkungan barulah orang perlahan-lahan sadar tentang pentingnya menjaga kelestarian alam lingkungan. Dalam rangka membantu orang-orang yang sadar, banyak juga cara yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah paham tentang masalah alam lingkungan tetapi tidak hanya sekedar kata-kata, tetapi baiknya langsung mengajak mereka untuk melakukan hal-hal yang biarpun kecil tetapi dapat membantu menjaga lingkungan, misalnya seperti menanam pohon atau tidak membeli air dalam botol kemasan untuk mengurangi sampah plastik yang masih sulit juga untuk ditanggulangi.
Melestarikan lingkungan berarti memperlakukan benda alam sedemikian rupa sehingga lingkungan hidup (ekosistem) tetap dipertahankan. Artinya harus dijaga supaya tetap ada air bersih, tanah subur dan udara segar.
Dalam pelestarian lingkungan, manusia melakukan berbagai upaya, seperti contohnya pada lingkungan yang gersang akibat penebangan pohon liar, manusia melakukan usaha reboisasi atau penanaman kembali.
Kemudian pada daerah yang terkena banjir, manusia melakukan upaya penanggulangan seperti membersihkan selokan dan tidak membuang sampah sembarangan. Banyak juga upaya lain yang dilakukan oleh manusia, dan tidak hanya dari dari kelompok-kelompok masyarakat tertentu saja tetapi dari kelompok umat seperti contohnya dalam Gereja Katolik, tentang masalah lingkungan yang terus terjadi, banyak upaya coba dilakukan dan salah satunya dengan dibuatnya ensiklik Laudato si' oleh Paus Fransiskus yang berisi tentang perawatan rumah kita bersama. Dalam ensiklik dituliskan mengenai tanggung jawab manusia terhadap bumi ciptaan Allah (bdk. Ensiklik Laudato Si' no. 68) . Untuk itu, sangat pentinglah menjaga kelestarian alam dan lingkungan hidup demi keberlanjutan hidup bersama.
Referensi
Huijbers, Theo. Manusia Merenungkan Dunianya. Kanisius: Yogyakarta, 1986.
Paus Fransiskus (Diterj. Martin Harun), Ensiklik Laudato Si' tentang Perawatan Rumah Kita Bersama. Obor: Jakarta, 2015.