Fenomena overthinking atau terlalu banyak memikirkan sesuatu hingga menimbulkan kegelisahan dan kecemasan berlebihan, tampaknya menjadi masalah yang semakin meningkat di kalangan Generasi Z. Agama Islam, sebagai pedoman hidup yang komprehensif, memberikan pandangan dan solusi dalam menghadapi tantangan ini.
Dalam Al-Qur'an, Allah Swt. berfirman, "Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)." (QS. Al-Insyirah 94: 6-7). Ayat ini mengajarkan bahwa setiap masalah pasti akan dibarengi dengan kemudahan, asalkan kita terus berusaha dengan sungguh-sungguh.
Overthinking seringkali terjadi ketika seseorang terlalu banyak merenungkan masalah atau ketakutan yang belum terjadi. Ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan untuk hidup di masa saat ini dan tidak terlalu mengkhawatirkan masa depan yang belum pasti. Rasulullah Saw bersabda, "Siapa yang khawatir tentang masa depannya, maka kehawatirannya itu akan membuatnya tua sebelum waktunya."
Islam mengajarkan untuk selalu berpikir positif dan menyerahkan segala kekhawatiran kepada Allah Swt. Sebagaimana firman-Nya, "Dan janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman." (QS. Ali Imran: 139)
Bagi generasi muda Muslim, overthinking dapat diatasi dengan memperkuat keimanan dan memperbanyak ibadah. Shalat, zikir, dan membaca Al-Qur'an dapat memberikan ketenangan hati dan pikiran yang jernih untuk menghadapi permasalahan. Mendekatkan diri kepada Allah Swt. akan menjaga seseorang dari overthinking yang tidak produktif.
Selain itu, Islam juga menganjurkan gaya hidup yang seimbang antara ibadah, bekerja, dan beristirahat. Nabi Muhammad Saw selalu mengingatkan umatnya untuk tidak berlebihan dalam beribadah maupun bekerja. Keseimbangan ini penting untuk menjaga kesehatan mental dan mencegah overthinking.
Dengan berpedoman pada ajaran Islam, generasi muda Muslim dapat mengatasi tantangan overthinking dan mengembangkan pola pikir yang lebih sehat dan produktif. Memperkuat iman, melakukan ibadah dengan khusyu', dan menyeimbangkan aktivitas duniawi dan ukhrawi adalah kunci untuk mengatasi persoalan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H