Mohon tunggu...
Shandy Almuhabbani
Shandy Almuhabbani Mohon Tunggu... Lainnya - Student at Airlangga University

Study at Airlangga University

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kebaya x Hanbok, Modernisasi atau Hilang Jati Diri?

30 Mei 2024   13:15 Diperbarui: 30 Mei 2024   13:27 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kebaya merupakan sebuah pakaian tradisional khas Indonesia yang sudah menjadi bagian dari identitas budaya bangsa, yang telah mengalami banyak sekali proses akulturasi dengan budaya luar negeri lain. Dalam beberapa tahun terakhir ini, terjadi banyak perbincangan terkait dengan akulturasi antara kebaya khas Indonesia dengan kebaya "ala" Korea. 

Fenomena ini menggambarkan sebuah evolusi yang berdampak pada penyimpangan esensi dari kebaya khas Indonesia. Pada umumnya Kebaya adalah sebuah pakaian adat tradisional yang menggambarkan ciri khas budaya keraton jawa, dimana kebaya digunakan dalam keseharian oleh mereka yang hidup di lingkungan keraton khususnya di pulau jawa. 

Kebaya memiliki esensi yang khas dan tidak dapat diubah ataupun dimodifikasi, Kebaya pun juga memiliki sebuah aturan atau pakem yang tidak bisa dihilangkan. Menurut Didiet Maulana, kebaya murni Indonesia yang sesuai pakem dan kaidah busana adalah pakaian yang simetris bagian kanan dan kirinya. 

Panjang tangan dan panjang kebayanya harus simetris antara kiri dan kanannya, sehingga tampilannya terlihat rapi. Menurut Edward, kebaya bukanlah dan janganlah hanya dianggap sebagai busana saja, kebaya adalah warisan dan bukti pergerakan budaya serta peradaban Indonesia. 

Kebaya sama kedudukannya dengan bahasa yang merupakan salah satu unsur kebudayaan. "Kebaya adalah heritage, pergerakan dan peradaban budaya Indonesia, di tengahnya ada kebaya, seperti bahasa Indonesia. Ada baju bodo, baju kurung, dan kebaya, yang membahasakan busana Indonesia adalah kebaya," ungkapnya.

Namun, belakangan ini, tren kebaya ala Korea telah menarik perhatian banyak pihak. Sebagian orang melihat fenomena ini sebagai langkah positif dalam mempromosikan kebaya ke panggung global. Transformasi kebaya ala Korea dipandang sebagai bentuk apresiasi terhadap keindahan dan keunikan budaya Indonesia, serta sebagai upaya menciptakan jembatan antara dua budaya yang berbeda. Selain itu, popularitas kebaya ala Korea juga membuka peluang bisnis baru bagi perancang kebaya asli Indonesia untuk berekspansi ke pasar internasional dan meningkatkan potensi ekonomi kreatif Indonesia di kancah global.

Namun, di sisi lain, muncul keprihatinan akan potensi pengaburan identitas asli kebaya Indonesia oleh popularitas dan transformasi kebaya ala Korea. Dalam proses penyesuaian kebaya dengan tren "ala" Korea, terdapat kekhawatiran bahwa beberapa elemen kunci dari kebaya tradisional Indonesia mungkin akan mengalami perubahan atau bahkan kehilangan ciri khasnya secara signifikan. 

Potensi perubahan ini memiliki dampak negatif yang dapat memengaruhi upaya pelestarian dan penghormatan terhadap budaya asli Indonesia. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk mempertahankan keseimbangan yang tepat antara mengapresiasi dan mengadopsi keragaman budaya, sambil menghindari risiko pengaburan identitas budaya yang berlebihan. Meskipun adopsi budaya merupakan fenomena yang umum dalam dinamika kebudayaan, penting untuk senantiasa menghormati serta memahami akar budaya dan nilai-nilai yang terkandung dalam pakaian tradisional seperti kebaya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tren kebaya ala Korea ini menunjukkan dan menghadirkan sesuatu yang menarik tentang bagaimana budaya-budaya antar negara berinteraksi dan bertransformasi dalam era globalisasi. Meskipun terdapat potensi untuk penggabungan suatu budaya yang harmonis, penting untuk tetap waspada terhadap bahaya penggerusan budaya dan memastikan bahwa kebaya khas Indonesia tetap dihormati sebagai warisan budaya yang berharga. 

Perlu diingat juga bahwa budaya tidak hanya berupa produk yang dapat dijual dan dibeli, tetapi juga memiliki nilai-nilai dan makna terkait dengan identitas dan sejarah suatu golongan atau daerah. Oleh karena itu, penting untuk mempertahankan budaya yang unik dan berharga, khususnya kebaya ini sebagai bagian dari warisan budaya yang harus dijaga dan dilestarikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun