Hindari Perpecahan, Kemenag: Jangan Jadikan Agama Kendaraan Politik
Kuningan, Bimas Islam -- Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Kemenag, Adib mengajak semua pihak untuk tidak menjadikan agama sebagai kendaraan politik. Hal ini disampaikan Adib di sela mengikuti kegiatan Work Together In Harmony di Tirta Sanita Hotel, Kuningan, Selasa (25/10).
"Jangan menjadikan agama sebagai kendaraan politik, sebab itu hanya akan membuat umat terpecah belah. Sudah sepantasnya agama disyiarkan secara damai dan sejuk untuk memperkuat kerukunan tanpa ada kepentingan politik tertentu," ujar Adib.
Adib menjelaskan, syiar agama yang damai dan sejuk juga merupakan sarana memperkuat persatuan bangsa. Menurutnya, umat yang rukun dan damai menjadi modal utama dalam membangun bangsa yang kuat dan berkemajuan.
"Syiar agama yang damai, sejuk, dan mengajak kepada kebaikan akan memperkuat ketahanan bangsa. Sebab, menjalankan ajaran agama dengan taat dan menjadi warga negara yang baik harus selalu beriringan, keduanya tidak bisa dipisahkan," kata mantan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat ini.
Adib menambahkan, selain sebagai sumber ketahanan bangsa, agama juga merupakan sumber kasih sayang. Untuk mengejawantahkan prinsip tersebut, lanjutnya, salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan rutin menyosialisasikan moderasi beragama.
"Agama bukanlah sumber kebencian. Kita di Kementerian Agama punya tugas besar, salah satunya menjadikan masjid sebagai pusat syiar keagamaan yang toleran melalui program Masjid Pelopor Moderasi Beragama," katanya.
(Rendi) - Bimas Islam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H