Mohon tunggu...
Desriyan ShandraNaufalista
Desriyan ShandraNaufalista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah mahasiswa Kedokteran Hewan Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Financial

Diskon vs Dompet: Perilaku Konsumtif Mahasiswa Tiap Event Tanggal Kembar E-Commerce

20 Juni 2024   21:00 Diperbarui: 20 Juni 2024   23:12 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Event tanggal kembar di e-commerce Indonesia, seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dan Bukalapak, merupakan strategi pemasaran yang sangat populer. Setiap bulan, pada tanggal kembar seperti 1.1, 2.2, 3.3, hingga 12.12, platform e-commerce ini mengadakan promosi besar-besaran untuk menarik konsumen. Event ini biasanya mencakup berbagai penawaran menarik seperti diskon besar, flash sale, voucher gratis ongkir, cashback, dan hadiah langsung. Shopee misalnya, seringkali mengadakan live streaming dengan selebriti dan influencer untuk meningkatkan antusiasme belanja. Tokopedia juga menghadirkan promo eksklusif dan permainan interaktif yang memberikan reward tambahan.

Sementara itu, Lazada terkenal dengan festival belanja yang melibatkan game dan kontes berhadiah, sementara Bukalapak sering menawarkan diskon yang dikombinasikan dengan cashback yang menarik. Event tanggal kembar ini menjadi ajang bagi konsumen untuk mendapatkan produk dengan harga lebih murah dan juga sebagai waktu yang ditunggu-tunggu untuk berbelanja kebutuhan bulanan dengan lebih efisien. Fenomena ini tidak hanya meningkatkan volume transaksi secara signifikan tetapi juga memperkuat brand loyalty di antara konsumen e-commerce di Indonesia.

Di sekitar saya, banyak mahasiswa memanfaatkan event tanggal kembar untuk berbelanja secara online, didorong oleh berbagai potongan harga serta penawaran gratis ongkos kirim yang menarik. Event tanggal kembar seperti 1.1, 2.2, 3.3, dan seterusnya, menjadi momen yang sangat dinantikan oleh para mahasiswa. Mereka sering kali merencanakan pembelian kebutuhan sehari-hari, perlengkapan kuliah, pakaian, hingga gadget pada tanggal-tanggal ini untuk memanfaatkan diskon besar-besaran yang ditawarkan oleh platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada.

Selain diskon, penawaran gratis ongkir menjadi faktor penarik utama karena dapat mengurangi biaya tambahan yang biasanya menjadi pertimbangan penting bagi mahasiswa dengan anggaran terbatas. Fenomena ini menciptakan suasana antusias dan semangat berbelanja di kalangan mahasiswa, di mana mereka saling berbagi informasi tentang promo terbaik dan strategi untuk mendapatkan penawaran paling menguntungkan. Hasilnya, event tanggal kembar ini tidak hanya membantu mahasiswa memenuhi kebutuhan mereka dengan lebih hemat tetapi juga menjadi ajang interaksi sosial yang menyenangkan di antara mereka.

Namun, banyak mahasiswa yang mengaku menghabiskan banyak uang jajan atau jatah uang pada event tanggal kembar ini. Meskipun awalnya mereka berniat memanfaatkan diskon dan gratis ongkir untuk membeli barang-barang yang memang dibutuhkan, godaan dari berbagai penawaran menarik sering kali membuat mereka berbelanja lebih dari yang direncanakan. Banyak mahasiswa yang akhirnya membeli barang-barang yang tidak terlalu penting hanya karena barang tersebut lucu atau memiliki harga yang sangat miring. Misalnya, aksesoris, pakaian, atau gadget kecil yang mungkin tidak mereka butuhkan segera, tetapi terlihat menarik karena diskon besar-besaran. Akibatnya, pengeluaran mereka melonjak, dan uang jajan atau jatah bulanan cepat habis. Fenomena ini menunjukkan sisi negatif dari event tanggal kembar, di mana promosi yang agresif dapat memicu perilaku konsumtif berlebihan di kalangan mahasiswa, mengorbankan kebutuhan finansial jangka panjang mereka demi kesenangan belanja sesaat.

Menurut saya, perilaku konsumtif berlebihan di kalangan mahasiswa selama event tanggal kembar merupakan fenomena yang perlu diwaspadai. Meskipun diskon besar dan promosi menarik memang menguntungkan, kecenderungan untuk membeli barang-barang yang tidak terlalu penting bisa berdampak negatif pada keuangan mahasiswa. Sering kali, godaan untuk membeli barang hanya karena harganya murah atau terlihat lucu mengaburkan prioritas pengeluaran yang sebenarnya. Ini dapat menyebabkan pemborosan dan ketidakmampuan mengelola keuangan secara bijak. Selain itu, perilaku konsumtif ini juga bisa menimbulkan kebiasaan buruk dalam jangka panjang, di mana mahasiswa terbiasa menghabiskan uang tanpa pertimbangan matang. Pendidikan keuangan dan kesadaran akan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik perlu ditingkatkan agar mahasiswa dapat memanfaatkan promosi dengan bijak tanpa terjerumus dalam pola belanja impulsif yang merugikan.

Sebagai mahasiswa Universitas Airlangga, saya percaya bahwa untuk mencegah perilaku konsumtif berlebihan selama event tanggal kembar, diperlukan beberapa langkah konkret dan kesadaran diri yang lebih baik. Menurut saya, penting bagi mahasiswa untuk membuat anggaran belanja bulanan yang jelas, termasuk alokasi dana khusus untuk event tanggal kembar. Kemudian, mahasiswa harus membuat daftar prioritas belanja sebelum event dimulai, memfokuskan pada barang-barang yang benar-benar dibutuhkan. Ini membantu menghindari pembelian impulsif yang sering kali dipicu oleh diskon besar dan promosi menarik. Dengan langkah-langkah ini, saya berharap teman-teman mahasiswa dapat mengembangkan kebiasaan belanja yang lebih bijak dan bertanggung jawab, mengurangi risiko perilaku konsumtif berlebihan, dan memastikan bahwa mereka tetap dapat menikmati manfaat dari event tanggal kembar tanpa mengorbankan stabilitas keuangan mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun