Mohon tunggu...
Asep Shandi Shantoro
Asep Shandi Shantoro Mohon Tunggu... -

Berbagi adalah warna dunia,.. :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Massa Bumi Bertambah?

14 April 2012   13:44 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:37 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Baru-baru ini saya jadi tertarik dengan pernyataan teman saya " Apabila besi di dalam bumi di ambil dan dijadikan bangunan di permukaan maka massa bumi akan bertambah !! " waktu teman saya melontarkan kata-kata itu seketika saya tertawa geli dengan teorinya tsb. Malahan beberapa minggu ini teori teman saya ini masih diperbincangkan diantara teman-teman sekelas dan menggunakanya sebagai ejekan. Sekarang saya menjadi penasaran benarkah teorinya tersebut ? kira kira seperti dibawah ini,

Ma'af kalau gambarnya agak berantakan..hehe nah kira-kira seperti ini gambaran jelasnya tori teman saya yang satu ini. Sebagai perbandingan kita umpamakan saja sebuah buku yang mempunyai massa 1kg berada di atas sebuah meja bermassa 23.2 kg kemudian buku tersebut digeser sejauh 3 cm. Brapakah masa meja dan buku itu setelah buku digeser? pasti anda sudah bisa menebaknya..massa meja dan buku tersebut pasti masih sama walau buku telah bergeser. Sekarang kita kembali ke Massa Bumi, kalau kita mengambil besi dari dalam bumi dan dijadikan bangunan dll. tentu saja tidak akan mempengaruhi massa bumi karena besi tersebut hanya alih tempat dan alih rupa saja. Kecuali memang yang dijadikan satelit, roket, pesawat ruang angkasa dll. yang di terbangkan keluar bumi dan tidak kembali. Tapi dengan begitu masa bumi bukan bertambah tapi berkurang. Apa yang menyebabkan masa bumi bertambah?
Lalu dari mana asalnya massa tambahan ini? Jawabannya, dari luar angkasa, dalam bentuk detritus. Detritus adalah pecahan batuan atau materi lain yang sudah pecah, lapuk, atau terurai dari massanya yang lebih besar. Pecahan ini bisa terjadi karena tak sengaja, atau erosi, pengikisan oleh angin, dll. Luar angkasa dipenuhi oleh sampah-sampah seperti ini, debu dan pecahan meteor kecil. Karena bumi memiliki luas permukaan 125 juta km kuadrat, maka kemungkinan detritus ini jatuh ke bumi sangat besar.Sulit memperhitungkan berapa besar meteor2 kecil ini berjatuhan dan terbakar di atmosfer kita, tapi kisarannya adalah 20-40 ton per hari. Meteor kecil ini akan terurai menjadi debu karena gesekan atmosfer, lalu melalui perantara awan dan hujan, jatuh ke tanah dan berakhir di bumi (di laut atau di tanah). Wew !! 40 ton per hari nampaknya banyak, bukan? tapi sebenarnya jumlah itu sangat kecil jika dibandingkan dengan massa bumi seluruhnya. Hanya sebesar 0.0000000000000000006% massa bumi. Hanya 6×10 pangkat -21 kali massa bumi. Artinya, butuh waktu 450,000 triliun tahun agar massa bumi menjadi dua kali lipat. Supaya bisa membayangkan, sampah angkasa ini bisa memenuhi sebuah gedung kantor 6 lantai selama setahun.^^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun