Mohon tunggu...
Sandi Nugroho
Sandi Nugroho Mohon Tunggu... Lainnya - Kadiv Humas Polri

Kadiv Humas Polri

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Pemilu Damai di Tugu Proklamasi, Masyarakat Indonesia Bersatu Lawan Polarisasi Politik

24 Januari 2024   22:01 Diperbarui: 24 Januari 2024   22:02 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia, negara yang kaya akan keberagaman, memiliki tantangan unik dalam menjalankan proses demokrasi, terutama dalam konteks perbedaan politik. Namun, sebuah acara Deklarasi Pemilu Damai yang diselenggarakan di Tugu Proklamasi, Jakarta pada Selasa (23/1), memberikan pesan kuat tentang pentingnya merajut kebhinekaan di tengah perbedaan politik.

Dalam acara tersebut, Ahmad Supardi, Koordinator Pusat BEM Nusantara, menyampaikan pesan yang membangkitkan kesadaran akan nilai-nilai kebhinekaan. 

"Jangan karena beda pilihan, jangan karena beda gerbong kita harus bertengkar kawan juga akan menjadi lawan. Kami sampaikan kepada seluruh Indonesia inilah contoh dari kami. Kami berbeda-beda sesuai dengan Bhinneka Tunggal Ika," tegasnya

Deklarasi Pemilu Damai ini menjadi ajang penting untuk menyoroti perbedaan politik yang ada di tengah masyarakat. Dalam beberapa tahun terakhir, polarisasi politik di Indonesia terkadang memunculkan konflik dan ketegangan di antara pendukung berbagai pilihan politik. Acara ini menjadi momentum untuk merayakan perbedaan sebagai kekuatan dan keunikan bangsa.

Dalam suasana yang penuh semangat, peserta deklarasi berasal dari berbagai latar belakang politik, ideologi, dan agama. Mereka hadir dengan satu tujuan bersama, yaitu menciptakan pemilu yang damai dan menghormati perbedaan pendapat. Melalui berbagai kegiatan seperti diskusi, pertukaran ide, dan sosialisasi program-program politik, peserta berusaha memahami dan menghargai sudut pandang masing-masing.

Perbedaan politik bukanlah penghalang untuk bersatu. Sebaliknya, perbedaan tersebut menjadi sumber kekuatan yang dapat memperkaya demokrasi. Dalam suasana yang penuh keceriaan, peserta deklarasi menyampaikan keyakinan bahwa melalui pemahaman dan dialog, perbedaan politik dapat diatasi tanpa mengorbankan persatuan dan persaudaraan.

"Pemilu bukanlah ajang untuk saling menghakimi, melainkan wadah untuk menjalin kebersamaan. Kami percaya bahwa kebhinekaan adalah kekuatan, bukan kelemahan. Inilah yang ingin kami sampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia,"Imbuhnya.

Para peserta juga sepakat untuk terus mengedepankan nilai-nilai keadilan, toleransi, dan kerukunan dalam konteks politik. Dalam semangat Bhinneka Tunggal Ika, mereka berkomitmen untuk bersama-sama menjaga keutuhan dan kemajemukan Indonesia.

Deklarasi Pemilu Damai ini diharapkan menjadi tonggak awal untuk membangun budaya politik yang lebih dewasa dan bertanggung jawab di Indonesia. Masyarakat diajak untuk melihat perbedaan politik sebagai peluang untuk belajar dan tumbuh bersama, bukan sebagai sumber konflik.

Melalui semangat kebersamaan dan dialog, perbedaan politik diharapkan dapat menjadi kekuatan yang memperkuat fondasi demokrasi Indonesia. Deklarasi Pemilu Damai menjadi contoh nyata bahwa merajut kebhinekaan di tengah perbedaan politik bukanlah impian belaka, tetapi sebuah tindakan nyata yang dapat kita capai bersama sebagai bangsa yang besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun