Mohon tunggu...
Shanas azzahra Fitriana
Shanas azzahra Fitriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

KKN Rekognisi UPI: Peran Mahasiswa dalam Program Kampus Mengajar di SMPN 57 Jakarta Selama Pandemi

16 Oktober 2021   00:39 Diperbarui: 16 Oktober 2021   01:10 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Covid 19 merupakan virus yang tersebar hampir diseluruh dunia dimulai pada tahun 2019. Virus tersebut banyak memakan korban jiwa, dari anak anak hingga lansia. Hampir disetiap negara mengadakan lockdown dan penanganan yang ketat akan virus tersebut. Hal ini menyebabkan beberapa negara mengalami “pemberhentian sesaat” diberbagai aspek kehidupan, salah satu contohnya adalah aspek pendidikan. Sama halnya dengan negara Indonesia, menyikapi virus corona ini dalam pembelajaran disekolah sempat mengalami libur dalam beberapa saat. Hingga pada akhirnya dibuatlah kebijakan sekolah jarak jauh atau pembelajaran jarak jauh (PJJ).

 PJJ ini mengambil system pembelajaran secara online dan tidak tatap muka jadi pembelajaran dilaksanakan dirumah masing masing dengan menggunakan komunikasi teknologi. Hal ini merupakan hal yang baru baik itu bagi murid maupun guru. Guru dan murid dituntut untuk cepat beradaptasi dengan keadaan, dituntut untuk dapat mengerti dan melek akan teknologi. Hal ini tentu menimbulkan banyak kekurangan dalam kenyataannya, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan secara online banyak mengalami permasalahan. Seperti kurangnya guru, orang tua dan peserta didik dalam menguasai teknologi, sarana dan prasarana yang belum memadai dan guru kesulitan menciptakan suasana pembelajaran daring yang menarik. Sehingga peserta didik merasa bosan dan pembelajaran daring dirasa kurang efektif.

Dengan adanya permasalahan tersebut, melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia secara resmi meluncurkan program Kampus Mengajar Angkatan 2. Program Kampus mengajar merupakan salah satu bentuk pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MKBM) berupa asistensi mengajar untuk memberdayakan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang berlangsung selama 6 bulan yaitu 22 Juli 2021 sampai 18 Desember 2021.

SMPN 57 Jakarta yang terletak di Jl. Halimun Raya No.11B, RT.8/RW.6, Guntur, Kecamatan Setiabudi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12980 merupakan salah satu sekolah yang menjadi sasaran pada kampus mengajar angkatan 2 kali ini. Pada tahun ini merupakan tahun pertama dimana sekolah menengah pertama juga dilibatkan kedalam program kampus mengajar setelah angkatan sebelumnya hanyalah sekolah dasar yang menjadi sasarannya.

Terdapat beberapa peran mahasiswa dalam program kampus mengajar angkatan 2 kali ini, diantaranya adalah membantu guru dalam pelaksanaan pembelajaran tatap muka disekolah maupun pembelajaran jarak jauh. Jadi setiap mahasiswa memiliki satu guru pamong untuk dapat dibantu dalam satu mata pelajarannya di kelasnya. Selanjutnya membantu adaptasi teknologi dalam proses pembelajaran (daring maupun luring). Untuk program satu ini kami mengadakan sosialisasi adaptasi teknologi kepada guru guru disekolah tersebut, sosialisasi yang sudah dilakukan ada dengan menggunakan aplikasi discord dan OBS. Berikutnya adalah membantu dalam bidang administrasi dan manajerial disekolah, dalam hal ini kami membantu dalam bidang administrasi pepustakaan disekolah tersebut.

Selain itu juga disekolah tersebut sedang berlangsung PTMT (pembelajaran tatap muka terbatas), mahasiswa turut andil dalam membantu serangkaian pembelajaran tersebut yaitu dengan membantu di bidang teknologi. Ptmt kali ini dilaksanakan dengan system bergiliran yaitu dalam satu minggu hanya hari senin, rabu dan jumat saja pembelajaran disekolah. Dalam 3 hari tersebut pun bergiliran yaitu kelas 7 pada hari senin, kelas 8 pada hari rabu, dan kelas 9 pada hari jumat. Selain itu didalam satu kelasnya pun dibagi kembali jadi hanya setengah saja yang berada disekolah dan setengahnya lagi belajar online dirumah. Untuk minggu kedua dapat dilakukan rolling atau bergantian, yang sebelumnya belajar online dirumah dapat belajar disekolah. Tentu saja PTMT kali ini dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat dan memberlakukan serangkaian pencegahan sesuai denga arahan yang berlaku.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun