Mohon tunggu...
SHAM BANI
SHAM BANI Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS

JURNALIS JALANAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sham Bani: Kami Orang NTT Memang Miskin, Tapi Tidak Ada Pengamen Dan Pengemis

4 Juni 2021   13:00 Diperbarui: 12 April 2022   15:27 876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kita tau bahwa banyak sekali orang yang beranggapan bahwa NTT itu adalah provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi di Indonesia. Kami katakan benar sekali, karena cuman di NTT anda dapat melihat emak-emak yang tebang pohon dan hutan belantara untuk dijadikan lahan perkebunan kering. 

Di NTT pula anda dapat melihat anak sekolah kami, rela jalan kaki hingga sejauh 5-10 KM demi meneruskan misi mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan cita-cita luhur bangsa Indonesia, pokoknya semua jenis kesenjangan ada di NTT. 

Tapi dari dulu kami tidak pernah mengeluh dengan kehidupan kami yang serba kekurangan dan jarang terekspos media, apalagi merengek memohon aluran tangan pemerintah. 

Di saat kalian ramai protes kenaikan harga BBM, kami cuman diam saja kan, kami tidak terlalu butuh BBM, karena kami tidak begitu banyak yang punya kendaraan.

Kalian protes karena harga beras naik kami hanya diam saja, kami makan seadanya jagung dan ubipun asalkan perut kenyang, kalian protes harga daging, tahu, tempe, cabe dan sayuran naik kami malah tertawa, seistimewa itukah hidup kalian sampe takut jika semua naik maka kalian tidak makan enak? sedangkan kami, kami masih bahagia meski hanya makan seadanya saja.

Oyah ada satu hal lagi yang perlu haus kalian tau !!!

Semiskin-miskinya kami orang NTT, tetap makan dari hasil kerja keras kami bukan dari hasil minta-minta dan juga semiskin-miskinnya kami orang NTT tetap punya rumah walaupun hanya beratap alang-alang bukan terlantar dijalanan dan kolom jembatan, hidup kami memang susah bahkan sangat susah sampe kami berpikir bahwa apa mungkin kami bukan bagian dari NKRI? 

Kalian mengeluh karena kemacetan lalu lintas, dimana-mana, tapi kami tidak pernah mengeluh meski jalan kaki menempuh belasan KM dengan segala bentuk medan yang sangat ekstrim. itulah kami, orang yang kebal terhadap hinaan tidak ada sesuatu milik kami yang bisa menjawab hinaan, kami memang miskin, kami memang tertinggal, cuman satu "1" yang kami punya yang selalu kami jaga, yaitu toleransi hidup berdampingan antar umat. 

Kalian harus tau bagi kami adalah suatu keindahan jika ada perbedaan apapun agamamu, apapun sukumu, apapun rasmu, apapun etnismu, apapun bahasa daerahmu, tapi ketika kamu berada diwilayah NTT kamu akan menjadi saudara kami.
Salam dari tanah flobamora NTT.


Bangga Terlahir Jadi Orang NTT

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun