Mohon tunggu...
Shamar Khora
Shamar Khora Mohon Tunggu... lainnya -

Referensi Pendamping, Inspiratif, Berimbang

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kapal Perang Usung Nurani Kemanusiaan

23 Juni 2015   10:48 Diperbarui: 23 Juni 2015   21:39 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penugasan kapal perang ke sebuah area operasi tidak dapat lepas dari nurani kemanusiaan. Sehingga, tugas sepenting apa pun masih bersematkan kewajiban universal berupa pemberian pertolongan kepada orang-orang yang membutuhkannya.

Kapal perang USS Green Bay (LPD 20) ini tampaknya sedang mengikuti agenda CARAT 2015, yang berlangsung sejak 19 Juni sampai 26 Juni 2015 di Filipina. Keberadaan Green Bay di perairan internasional cukup dekat dengan area penemuan para korban kecelakaan laut di Laut Sulawesi (19 Juni 2015). Sehingga, kapal jenis Landing Platform Docks (LPD) tersebut terhitung paling cepat memberikan pertolongan pertama kepada para korban.

USS Green Bay (LPD 20) merupakan kapal LPD dari kelas San Antonio. Amerika memiliki 11 kapal jenis ini, dan Green Bay adalah kapal ke-4 di kelasnya. Motto perjuangan mereka adalah Senantiasa Tegar dan Berjuang Tanpa Kenal Menyerah (Statum Bello Invictus Maneo).

Kapal ini berukuran panjang 208,5 meter (684 feet), lebar 31,9 meter (105 feet), draft 7 meter (23 feet), dan berbobot benaman sekitar 24.900 ton. Green Bay mampu mencapai kecepatan 22 knot. Persenjataan yang disematkan meliputi dua Bushmaster II 30 mm Close in Guns dan dua peluncur rudal Rolling Airframe.

Area dek pendaratannya mampu menampung semua jenis helikopter dan pesawat MV-22 Osprey. Green Bay diperlengkapi dengan fasilitas maintenance untuk pemeliharaan sebuah CH-53E, dua CH-46s, sebuah MV-22, atau tiga UH/AH-1s—masing-masing bersifat optional.

Selain itu, sebagaimana lazimnya pada kapal jenis LPD, Green Bay memiliki dek genangan, tempat penyimpanan dua LCAC, atau satu LCU dan 14 Expeditionary Fighting Vehicles.

Beberapa hari sebelumnya, kapal perang rekan senegaranya USS Rushmore (LSD 47) juga memberikan pertolongan kepada para korban kecelakaan laut yang lainnya, yaitu kepada para korban KM Titian Muhibah (10 Juni 2015).

Sebenarnya, USS Rushmore (LSD 47) baru saja menyelesaikan kunjungan muhibah selama empat hari ke pelabuhan Kota Manado (6-9 Juni 2015). Di sana, para pelaut dan anggota marinir AS tersebut mengadakan acara khusus bagi anak-anak Panti Asuhan Bakti Mulia. Para personel militer ternyata cukup mampu berinteraksi dengan anak-anak panti tersebut. Mereka mengajak anak-anak untuk ikut serta memainkan beberapa permainan menghibur agar dapat mencairkan suasana kebersamaan.

Militer AS menyebutkan bahwa kunjungan USS Rushmore mengikuti penugasan non-tempur tersebut dengan menggunakan istilah Morale, Welfare and Recreation (MWR) tours. Seorang perwira pelaksana pada kapal USS Rushmore, Letnan Kolonel Thomas Stephens, mengatakan bahwa kunjungan muhibah semacam itu berguna untuk membantu penguatan komunikasi dan hubungan di antara Angkatan Laut Amerika Serikat dan Angkatan Laut Indonesia, selain untuk meningkatkan pengenalan warga kedua bangsa.

USS Rushmore tergabung dalam Essex Amphibious Ready Group (ARG), yang terdiri atas USS Rushmore, USS Essex (LHD 2), USS Anchorage (LPD 23), dan Unit Ekspedisi Kelautan ke-15 (MEU). Keberadaan gugus tugas ARG Essex/MEU tersebut ditujukan untuk memberikan dukungan operasi keamanan maritim serta untuk mengupayakan penggalangan kerjasama pengamanan pada area operasi Armada ke-7 AS.

USS Rushmore berhasil menyelamatkan 65 orang korban kecelakaan KM Titian Muhibah, tatkala kapal jenis Landing Ship Docks tersebut dalam pelayaran setelah meninggalkan pelabuhan Kota Manado. Upaya pemberian pertolongan tersebut dilakukan setelah mereka terlebih dahulu berkoordinasi dengan pihak Bakamla dan Basarnas Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun