pendidikan, teknologi dapat digunakan sebagai fasilitas untuk memperlancar proses pembelajaran. Seperti halnya di masa sekarang, teknologi dapat digunakan untuk menghemat penggunaan kertas.Â
Dalam bidangPenggunaan kertas terus-menerus secara tidak langsung dapat mendukung kehancuran bumi secara perlahan. Oleh karena itu, penggunaan kertas berlebih seperti halnya pada ujian dengan media kertas telah berganti ke arah komputerisasi. Dalam Labulan & Effendi (2012:4) dijelaskan bahwa Computer Based Test (CBT) adalah metode test dimana pengaturan setiap respon jawaban disimpan, dinilai, atau keduanya secara elektronik. Hal ini berarti semua proses pelaksanaan ujian mulai dari pembuatan soal, pengaturan kelas, pengaturan user yang dapat mengikuti ujian, pengaturan guru yang mengajar, sampai proses ujian, dilakukan secara komputerisasi.
Penggunaan sistem CBT dapat menjadi penunjang keefektifan dalam melakukan penilaian. CBT dapat memudahkan pelaksanaan ujian terjadwal dan tepat waktu serta, meminimalkan tingkat kecurangan. Salah satu aplikasi ujian berbasis komputer yang dapat diperoleh dengan cara gratis yaitu Candy CBT Puspendik. Candy CBT Puspendik memiliki desain yang simple dan kinerja yang cepat. Oleh karena itu, banyak sekolah-sekolah di Indonesia yang telah menggunakan Candy CBT Puspendik.
Pelaksanaan ujian dengan metode komputerisasi memanglah telah banyak digunakan oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Namun, ada juga sekolah yang belum menggunakan metode komputerisasi dalam melaksanakan ujian contohnya yaitu, pada SMPN 2 Pasrepan Pasuruan. Â Di SMPN 2 Pasrepan, pendukung dalam melaksanakan ujian berbasis komputer telah tersedia seperti, wifi, laptop, dan tab. Namun, SMPN 2 Pasrepan belum melaksanakan ujian menggunakan metode komputerisasi. Mahasiswi Kampus Mengajar Angkatan 3 yang bernama Shalsa Mulia Asa Insani memberikan pelatihan penggunaan Computer Based Test (CBT) pada siswa-siswi di SMPN 2 Pasrepan. Tentunya hal ini tidak terlepas dari bantuan guru-guru SMPN 2 Pasrepan dan teman-teman lainnya yaitu Ermilia dan Hanifah.
Hasil dari pemberian pelatihan penggunaan CBT pada siswa-siswi yaitu mereka lebih menyukai jika ujian menggunakan CBT daripada harus menggunakan kertas karena penggunaan CBT lebih efektif dan praktis. Dengan demikian, penulis berharap agar SMPN 2 Pasrepan dapat menggunakan CBT pada ujian yang akan datang.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H