Saya ingin lari. Lari ke dunia imajiner, dunia tanpa lara. Dimana tidak terdengar banyang-bayang tangis orang-orang yang meringis.
Hanya ada saya dan kamu.
Angin di tempat itu menghapus duka kita. Kemudian, kita rangkai detik dengan tawa berujung senja. Kita warnai hujan dengan warna-warna pastel. Di sana, kita berbahagia tanpa sebab.
Jangan kamu tutup layarnya!
Karena saya akan terbangun dari fantasi yang begitu klise ini. Saya penuh luka, dan angin hanya akan menusuk lebih dalam.
Karena di dunia nyata
bulan retak, senja dilupakan di antara deru dan asap, dan hujan hanyalah untuk dikeluhkan.
Di sini
saya terseret arus waktu. Terombang-ambing.
Dan penuh tangis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI