Mohon tunggu...
Shalsa Nabila
Shalsa Nabila Mohon Tunggu... -

Sedang belajar memegang pensil || shalball.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Dunia Imajiner

1 Maret 2013   09:10 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:30 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Saya ingin lari. Lari ke dunia imajiner, dunia tanpa lara. Dimana tidak terdengar banyang-bayang tangis orang-orang yang meringis.

Hanya ada saya dan kamu.

Angin di tempat itu menghapus duka kita. Kemudian, kita rangkai detik dengan tawa berujung senja. Kita warnai hujan dengan warna-warna pastel. Di sana, kita berbahagia tanpa sebab.

Jangan kamu tutup layarnya!

Karena saya akan terbangun dari fantasi yang begitu klise ini. Saya penuh luka, dan angin hanya akan menusuk lebih dalam.

Karena di dunia nyata
bulan retak, senja dilupakan di antara deru dan asap, dan hujan hanyalah untuk dikeluhkan.

Di sini
saya terseret arus waktu. Terombang-ambing.
Dan penuh tangis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun