Mohon tunggu...
Shalih Jayadiprana
Shalih Jayadiprana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Kelompok 44 KKN UPI Melaksanakan Kegiatan Pembuatan Aquaponik Sebagai Solusi Peningkatan Ekonomi Warga Kelurahan Cigereleng

13 Agustus 2022   23:35 Diperbarui: 13 Agustus 2022   23:44 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandung,11 Agustus 2022 -- Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia berhasil menghidupkan kembali program Aquaponik di kelurahan Cigereleng, Kota Bandung. 13 Mahasiswa yang tergabung dalam kelompok 44 ini tengah melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata atau KKN yang merupakan sebuah kewajiban sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat.

Mengusung tema "Desa Tanpa Kemiskinan", para Mahasiswa ini melakukan survei di wilayah KKN yang telah ditentukan, tepatnya kelurahan Cigereleng, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Melalui survei ini, mereka menemukan salah satu permasalahan yang dapat dijadikan upaya untuk membantu warga kelurahan Cigereleng, terutama dalam meningkatkan perekonomian warga. Mereka menemukan bahwa telah ada program Aquaponik yang berjalan sebelumnya, terbukti dengan adanya beberapa ember dan alat-alat program Aquaponik yang sudah tidak tidak terawat.

Cara melakukan budidaya sistem aquaponik memerlukan alat dan bahan yaitu solder, kawat, cutter, lidi, bibit, rockwoll, gelas plastik bekas, ember berukuran 60L, ikan lele, air, pakan lele, dan kran. Lanjut ke tahap pembuatan budidaya sistem aquaponik:

 

Pembuatan Ember

  • Pertama lubangi tutup ember dengan solder sesuai ukuran gelas plastik dan lubang besar pada bagian tengah untuk memberi pakan ikan
  • Lalu lubangi ember bagian bawah untuk kran agar ember dapat dikuras
  • Pada tutup ember lubang besar pasang kawat membentuk jari-jari agar ikan tidak keluar dari ember

Menyemai Bibit

  • Rendam benih dalam baskom
  • Buang benih yang mengapung, karena benih yang mengapung menandakan peluang tumbuhnya kecil atau mutunya tidak bagus, sedangkan yang tenggelam berarti berisi dan peluang tumbuhnya besar.
  • Benih yang tenggelam kemudian disaring
  • Satu persatu benih kemudian ditanam pada rockwool yang sudah dibasahi terlebih dahulu dengan air dan disimpan dalam talang.
  • Selanjutnya penyemaian dilakukan dengan semalaman ditaruh pada tempat yang gelap, dan besok harinya dikeluarkan untuk mendapatkan cahaya matahari.

 

Keunggulan Sistem Aquaponik

  • Hemat Air: penurunan volume air tetap terjadi, tetapi jumlahnya relatif sedikit yang disebabkan oleh proses penguapan air dan terserap oleh tanaman. Penambahan air hanya dilakukan sekitar seminggu sekali
  • Zero Waste: sistem aquaponik, air yang mengandung limbah diubah oleh mikroorganisme menjadi nutrisi yang bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman, sehingga tidak ada air dan sisa pakan yang terbuang, semua dapat dimanfaatkan kembali
  • Perawatan Mudah: sistem perikanan konvensional, waktu yang dibutuhkan merawat ikan 5 -- 10 menit per hari, menguras dan membersihkan kolam secara rutin. Sedangkan aplikasi akuaponik, perawatan tidak membutuhkan tenaga banyak dan dilakukan 3 - 4 hari sekali.
  • Bebas Bahan Kimia: aquaponik memanfaatkan feses ikan sebagai pupuk bagi tanaman, pertumbuhan tanaman menjadi alami dan hasil panen akuaponik terjamin bebas unsur kimia.
  • Tingkat Serangan Hama Berkurang: sistem akuaponik hama tanaman atau penyakit pada ikan bisa dibilang minim. Jika ada kendala selama budidaya tanaman secara aquaponik, biasanya terjadi karena penyakit, seperti busuk akar. Penyakit busuk akar dapat dicegah dengan memelihara kebersihan lingkungan dan melakukan perawatan komponen akuaponik secara berkala.

Demikian cara pembuatan budidaya sistem aquaponik yang dapat dilakukan secara murah, mudah, dan tidak memakan banyak lahan. Dengan adanya budidaya aquaponik dapat menghasilkan pangan mandiri dari budidaya ikan diember dan tanaman ataupun menjadikan budidaya aquaponik sebagai lahan bisnis.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun