Mohon tunggu...
Shalbina Silvy
Shalbina Silvy Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNAIR

Hobi saya melukis dan menulis, kepribadian sata ISFJ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Komunikasi Efektif Pelayanan Kesehatan antara Dokter dengan Pasien

30 Desember 2024   07:50 Diperbarui: 30 Desember 2024   07:50 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi studi Observasi mahasiswa kedokteran Unair di Rs Unair Su

Menurut saya, menjadi seorang dokter bukanlah hal yang mudah. Untuk menjadi seorang dokter, diperlukan komitmen besar dan perjalanan yang sangat panjang. Pendidikan dokter biasanya diawali dengan program sarjanan kedokteran, lalu program profesi, lalu program lanjutan seperti spesialis atau peneliti. Tantangan selalu ada pada diri seorang dokter maupun mahasiswa kedokteran. Beban kerja yang berat, tuntutan untuk menyembuhkan penyakit pada pasien, bahkan tuntutan untuk selalu bersikap ramah setiap saat. Bagi saya sendiri sebagai mahasiswa kedokteran Universitas Airlangga, tantangan pada seorang dokterlah yang akan membawa dirinya menjadi sosok pahlawan yang hebat bagi kesejahteraan masyarakat.
Saat ini, memang banyak teknologi-teknologi modern yang bisa menggantikan peran manusia, seperti AI. Dalam pandangan saya, AI membawa dampak positif dan negative pada kemajuan dunia. Dampak positif yang dibawa AI adalah dapat mempermudah pekerjaan manusia, tetapi tidak dipungkiri dengan dampak negatifnya, yakni dapat mengambil alih pekerjaan manusia di masa depan. Teknologi AI sangat berkontribusi dalam kehidupan manusia saat ini, bahkan banyak manusia yang hanya membuka website AI untuk melakukan sesuatu, yang mana hal itu bisa mengurangi peran profesi-profesi di Indonesia kelak. Walaupun AI, bisa mengambil alih profesi manusia, tetapi dalam AI tidak memiliki sifat kemanusiaan yang pasti dibutuhkan dalam melakukan pelayanan Kesehatan. Dalam melakukan pelayanan Kesehatan, kita perlu untuk memberikan sikap kemanusiaan yang akan hanya dipahami oleh sesama manusia.

 Menurut saya, komunikasi efektif antara dokter dan pasien merupakan elemen penting dalam pelayanan Kesehatan yang tidak dapat digantikan dengan teknologi AI. Komunikasi yang baik tidak hanya meningkatkan kepuasan pasien, tetapi juga berkontribusi pada keberhasilan diagnosis dan pengobatan. Rumah Sakit UNAIR Surabaya merupakan salah rumah sakit pendidikan ternama di Indonesia dan pelayanan kesehatan yang ada di Surabaya. Banyak mahasiswa-mahasiswa kedokteran UNAIR, yang turut belajar dan membantu keefektifan interaksi Kesehatan. Di dalam rumah sakit UNAIR, tentu terdapat berbagai macam interaksi antara dokter, perawat, pasien, dan tenaga medis lainnya. Yang mana Rumah Sakit UNAIR menjadi tempat yang strategis untuk mengevaluasi kualitas komunikasi antara dokter dan pasien melalui studi obeservasi. Interaksi tersebut dikenal juga sebagai komunikasi kesehatan, yang memiliki pengertian bagian dari komunikasi antar manusia yang fokus pada isu-isu kesehatan dan upaya memelihara kesehatan. 

Ketika saya mengunjungi Rumah Sakit UNAIR Surabaya, didalamnya terdapat berbagai macam aktivitas, baik nakes ataupun pasien. Didalamnya terdapat banyak sekali interaksi diantara mereka, seperti tenaga Kesehatan bagian administrasi bertugas untuk melakukan pembayaran dan pendaftaran, satpam yang bertugas mengatur alur koordinasi rumah sakit, perawat yang bertugas melayani Kesehatan pasien, dokter sebagai konsultan dan memeriksa pasien, apoteker juga terdapat didalamnya bertugas untuk menjual obat atau resep rujukan dari dokter, bahkan hingga dokter-dokter muda mahasiswa kedokteran UNAIR juga membantu pelayanan Kesehatan pasien.

Ketika memasuki wilayah rumah sakit, tentu kita harus menjaga sikap agar tidak mengganggu alur penanganan atau aktivitas pasien dan nakes. Oleh karena itu, ketika hendak melakukan observasi atau wawancara secara mendalam, diperlukan sebuah surat izin dari atasan. Tujuan hal tersebut adalah, agar tidak ada oknum-oknum tak bertanggungjawab yang akan membuat kericuhan di dalam rumah sakit. Mengamati beberapa situasi yang bermacam-macam di dalam rumah sakit, membuat kita ikut prihatin, karena penanganan tenaga Kesehatan yang sangat baik kepada pasiennya. Para perawat, tenaga adminitrasi, bahkan satpam bersikap sangat ramah kepada pasien dan tamu yang berkunjung. Ketika melakukan observasi, kami diarahkan oleh satpam, untuk tidak mengganggu pasien lainnya, dan kita diarahkan menuju ke lantai 8, untuk melakukan perizinan terkait observasi. Kami hanya diperbolehkan melakukan observasi di sekitar ruangan tunggu saja, karena untuk mewaspadai hal yang seharusnya tidak terjadi. Di ruang tunggu pasien, terdapat dokter-dokter muda yang sedang membantu pasien untuk ditangani.

Instalasi Gawat Darurat RS UNAIR SURABAYA
Instalasi Gawat Darurat RS UNAIR SURABAYA

Pada saat melakukan observasi, saya juga berkunjung ke IGD (Instalasi Gawat Darurat), yang mana mengamati aktivitas hanya di luar ruangan saja. Disana tentunya banyak pasien-pasien yang perlu ditangani dengan segera, jadi kita tidak boleh menghalangi alur penanganan di IGD. Di IGD, juga terdapat banyak dokter umum dan perawat yang sangat sigap menangani pasien gawat darurat, bahkan satpam yang juga ikut mengatur keamanan. Di pintu masuk IGD, juga sudah tersedia beberapa alat Kesehatan, seperti kursi roda salah satunya. Hal tersebut berguna sekali Ketika terdapat pasien-pasien gawat darurat yang memerlukan alat bantuan jalan, sehingga petugas Kesehatan tidak perlu mengambil kursi roda jauh-jauh dan pasien gawat darurat tidak menunggu terlalu lama.
Observasi ini menunjukkan bahwa komunikasi yang efektif tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan verbal dokter, tetapi juga aspek non-verbal, seperti kontak mata, nada suara, dan gestur. Komunikasi dua arah yang melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan meningkatkan rasa percaya dan kepuasan. Kendala yang ditemukan, seperti penggunaan istilah medis yang kompleks, perlu mendapat perhatian untuk meningkatkan pemahaman pasien. Di Rumah Sakit UNAIR, tlah memenuhi konsep komunikasi yang efektif, perawat melakukan kontak mata, memberi arahan, dan ramah terhadap pasien yang menghampirinya. Begitu juga dengan karyawan dan petugas Kesehatan lainnya. Komunikasi efektif antara dokter dan pasien di Rumah Sakit UNAIR Surabaya sudah berjalan dengan baik, namun masih ada ruang untuk perbaikan. Dengan peningkatan komunikasi, diharapkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit UNAIR Surabaya dapat semakin optimal dan memenuhi kebutuhan pasien secara holistik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun