Mohon tunggu...
Patriot Negara
Patriot Negara Mohon Tunggu... Lainnya - warga Indonesia

Warga dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perlukah Merasa Takut untuk Naik Pesawat?

31 Desember 2014   07:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:08 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14199595021789563018

[caption id="attachment_387288" align="aligncenter" width="564" caption="Sumber foto : http://edition.cnn.com/2009/OPINION/12/25/hagan.how.to.survive.plane.crash/"][/caption]

Ada berapa kalikah kecelakaan pesawat tahun 2014 yang memakan korban jiwa ? Sampai tanggal 28 Desember 2014 ada 32 kali kecelakaan pesawat di tahun 2014 dan semoga angka ini tak lagi bertambah. Ada 4 kecelakaan di tahun 2014 yang memakan korban jiwa diatas 100 orang dimana dua kejadian terjadi di Asia Tenggara, satu di Eropa, dan satu di Afrika.Dari 4 peristiwa kecelakaan besar, 2 kecelakaan melibatkan Maskapai Malaysia Airlines, dan 1 kejadian melibatkan Maskapai pesawat yang sahamnya juga dimiliki oleh warga Malaysia. Statistik ini tak ada hubungan apa-apa dengan Malaysia karena salah satu kejadian pesawat penumpang ini ditembak jatuh berkeping-keping dengan menggunakan rudal dan satu kejadian pesawat hilang dan sampai sekarang belum ditemukan. Adapun Air Asia per hari ini sudah ditemukan serpihan pesawat dan beberapa orang korban. Berapakah kejadian kecelakaan pesawat di tahun 2013 dan 2012. Di tahun 2013 ada 31 kecelakaan dan di tahun 2012 ada 29 kecelakan. Menarik bahwa rata-rata dalam 3 tahun terakhir kira-kira ada 30 kejadian kecelakaan pesawat per tahun dan ternyata sejak tahun 1960 jumlah kecelakaan memang berkisar antara 20-30 kecelakaan per tahun, meskipun jumlah penumpang dan penerbangan berlipat ganda. Ini menandatang keamanan terbang terus meningkat dan prosentasi kecelakaan sebenarnya cenderung menurun.

Dengan statistik kecelakaan diatas apakah perlu merasa takut untuk naik pesawat terbang ? Jika takut dikaitkan dengan probabilitas terjadinya kecelakaan, maka orang yang takut naik pesawat terbang sebaiknya jangan pernah mencoba naik mobil, karena kemungkinan terjadinya kecelakaan fatal dengan naik mobil jauh lebih besar dari pada kemungkinan kecelakaan naik pesawat terbang. Kemungkinan kecelakaan karena pesawat terbang adalah 1 dari 9.2 juta, sedangkan kemungkinan kecelakaan karena naik mobil adalah 1 dari 8000. Artinya naik mobil lebih beresiko tewas lebih dari 1000 kali resiko karena naik pesawat.

Bahkan orang yang takut kemana-mana karena takut terjadi kecelakaan dijalan berpotensi untuk kena serangan jantung yang kemungkinannya jauh lebih besar dari pada kecelakaan naik pesawat. Begitu pula resiko karena serangan jantung atau diserang teroris masih lebih besar dibanding dengan resiko naik pesawat.

Sebagai orang beriman, tawakkal dan berserah diri kepada Tuhan mutlak diperlukan untuk melakukan aktifitas apa saja, baik berkendara dengan mobil ataupun naik pesawat.  Kapan dan Dimana ajal dijemput, itu sudah ditentukan Tuhan dan menjadi rahasia Tuhan. Jika ajalnya bukan karena kecelakaan pesawat maka meskipun seburuk apapun kecelakaannya maka maut tak akan menjemput. Tapi jika ajal sudah tiba saatnya maka meskipun duduk tenang dalam kamar di benteng berlapis tujuh tetap saja maut akan datang menjemput. Rapuhnya kehidupan dan rahasia dimana dan kapan ajal akan datang cukup untuk membuat orang menjadi mawas diri dan selalu memikirkan kesiapan dirinya untuk menyambut saat ketika malaikat maut datang menjemput.

Sumber :

http://planecrashinfo.com/2014/2014.htm

http://theweek.com/article/index/246552/the-odds-are-11-million-to-1-that-youll-die-in-a-plane-crash

http://www.asktheodds.com/death/car-crash-odds/

http://www.planecrashinfo.com/cause.htm

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun