Mohon tunggu...
Patriot Negara
Patriot Negara Mohon Tunggu... Lainnya - warga Indonesia

Warga dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nasib Simulator SIM

13 Mei 2014   03:32 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kasus simulator SIM  yang menyeret Irjen Polisi Djoko Susilo telah lama di putus oleh pengadilan tipikor dan menghukumnya dengan pidana kurungan serta penyitaan berbagai aset yang dimiliki.

Proyek simulator SIM  pada dasarnya adalah proyek yang bertujuan baik dan benar. Sayangnya nilai proyek itu digelembungkan jauh diatas harga yang normal. Hasil penggelembungan ini yang kemudian dijadikan komisi ke berbagai pihak termasuk Irjen polisi Djoko Susilo.

Simulator SIM  adalah perangkat yang antara lain bisa digunakan pada saat pengujian kemampuan berkendara bagi masyarakat yang sedang mengikuti ujian untuk mendapatkan SIM. Dengan menggunakan simulator maka ruang lingkup pengujian menjadi lebih banyak, materi ujian menjadi lebih lengkap. Jenis kendaraan yang diuji bisa lebih banyak,  terhindar dari manipulasi hasil ujian, dan biaya pengujian yang menjadi jauh lebih murah. Tidak lagi diperlukan pembuatan trek pengujian lengkap dengan ratusan rambu untuk menguji kemampuan peserta. Peserta cukup duduk depan simulator yang kokpitnya dibuat mirip dengan kendaraan lengkap dengan kemudi rem dan panel lainnya. Layar depannya menggambarkan situasi jalan raya yang dilalui.

Banyaknya terjadi kecelakaan lalu lintas di jalan raya dengan penyebab faktor pengemudi yang tidak kompeten berkendara, tidak memahami rambu lalu lintas. dan tidak bisa berkendara dengan aman adalah hasil dari sistem pengujian SIM  yang ada sekarang. Dengan menggunakan kemulator maka jika terjadi kecelakaan maka polisi bisa kembali melihat file hasil pengujian dari semulator, sehingga bisa diketahui apakah kecelakaan yang terjadi disebabkan karena ketidaktahuan akan rambu dan  cara berkendara yang aman, atau disebabkan karena faktor mentalitas dan kecerobohan dari pengemudi.

Simulator SIM tetap harus dilanjutkan dan proyek pengembangannya harus dikelola dengan benar, bersih, dan transparan. Jalanan di Indonesia adalah tempat yang tak lebih aman dari jalanan di kota Fallujah di Iraq yang sering mengalami serangan BOM. Total jumlah korban kecelakaan lalu lintas di jalanan di Indonesia jauh lebih besar daripada total jumlah korban tewas karena ledakan bom di Iraq. Jalanan selayaknya digunakan oleh orang yang kompeten dan sudah teruji baik skill, mental, kesehatan, dan pengetahuan tentang cara yang aman berkendara di jalan raya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun