Mohon tunggu...
Patriot Negara
Patriot Negara Mohon Tunggu... Lainnya - warga Indonesia

Warga dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agar Liburan Lebih Merekatkan Hubungan Keluarga

1 Januari 2014   14:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:16 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pergantian tahun sudah dilalui, liburan masih berlangsung karena masih banyak sekolah yang baru akan masuk pada 6 Januari 2014.  Para karyawan masih banyak yang mengambil cuti di awal tahun karena kuatir tidak bisa digunakan nanti sampai akhir tahun 2014.

Saat liburan ini adalah momen yang penting yang bisa digunakan untuk merekatkan kembali hubungan antara sesama anggota keluarga. Ini perlu dilakukan bukan karena ada perbedaan dan pertentangan tapi untuk sekedar lebih mendekatkan hubungan antara anggota keluarga. Banyak hal yang membuat hubungan antara anggota keluarga tidak hangat terutama karena kesibukan kerja dan sekolah. Orang tua berangkat kantor pagi-pagi mungkin sebelum bertemu dengan anak-anak atau hanya bertemu sekilas di meja sarapan pagi dan tak sempat berbicara panjang lebar karena terburu-buru berangkat sekolah dan kantor.  Saat sore atau malam hari, anak-anak sibuk di kamarnya belajar atau mengerjakan tugasnya sedangkan orang tua yang sudah capek dan streess dengan pekerjaan dan kemacetan langsung memilih untuk tidur. Bahkan banyak orang tua yang tiba di rumah dari kantor disaat anak-anak sudah terlelap tidur. Sehingga meskipun tinggal di rumah yang sama dalam seminggu interaksi antara anggota keluarga hanya berhitung beberapa jam kalau tidak dikatakan beberapa menit. Berikut trik liburan yang bisa mendekatkan anggota keluarga

1. Jangan menggunakan beberapa kamar hotel sehingga orang tua dan anak tidur dikamar terpisah, tapi gunakanlah satu kamar hotel yang cukup besar. Jika kamar besar tidak tersedia maka lebih baik menggunakan extra bed agar seluruh keluarga yang terdiri atas orang tua dan anak bisa menginap bersama di satu kamar. Tujuannya adalah agar semua anggota keluarga bisa berinteraksi lebih intens karena  tidur di kamar yang sama.  Selama ini, anggota keluarga di rumah mempunyai kamar sendiri-sendiri sehingga interaksi antar anggota keluarga minimal. Dengan menggunakan satu kamar maka akan terjadi interaksi yang lebih hangat. Tidak ada salahnya ranjang king size bed digunakan tidur ber-empat, atau menambahkan extra bed jika lebih. Berada di kamar yang sama akan terjadi obrolan panjang menjelang tidur, akan lebih saling dekat karena tidur di ranjang yang sama, dan membangun toleransi dan pengertian antara anggota keluarga. Jika liburan menggunakan kamar masing-masing maka liburan hanya jadi mencari suasana baru dan bukan mempererat hubungan antara keluarga.

2. Kumpulkan semua gadget untuk disimpan pada saat moment bersama. Sedih sekali jika melihat ada keluarga yang pergi liburan bersama tapi ketika saat makan bersama semua sibuk dengan gadget masing-masing dan bukannya berinteraksi satu dengan lainnya. Lebih baik lagi kalau sepakat agar gadget tidak dihidupkan dan disimpan saja di box deposit selama liburan berlangsung. Ini adalah saat liburan untuk berinteraksi dengan keluarga dan bukan berinteraksi dengan pihak yang tak ikut dalam liburan.

3. Lakukan berbagai permainan yang melibatkan semua anggota keluarga dengan pasangan berbeda-beda. Group cowok terdiri atas ayah, putra, melawan group cewek terdiri atas ibu dan putri. Bisa juga dengan kombinasi lain seperti orang tua lawan anak-anak dan sebagainya. Banyak permainan yang bisa dilakukan bersama misalnya sepakbola mini, truf, kartu, badminton, dan lain sebagainya. Permainan ini akan semakin menarik untuk memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing, karena akan membuat kombinasi pasangan yang berimbang.

4. Mengerjakan berbagai pekerjaan dan membagi tanggung jawab. Hal ini cocok dilakukan apabila liburan bersamanya dengan camping ke alam, menggunakan tenda, memasak bersama, atau menyewa villa dan memasak sendiri.  Ada yang bertanggung jawab untuk memasak air, mencuci perlatan masak, membersihkan tenda. Pembagian kerja dan kerja bersama ini akan membangun rasa sepenanggungan dalam keluarga yang sudah terbiasa dilayani oleh beberapa pembantu ketika berada di rumah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun