Mohon tunggu...
Patriot Negara
Patriot Negara Mohon Tunggu... Lainnya - warga Indonesia

Warga dunia

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Belajar dari Keteguhan Dr Abbasi Madani

1 Juli 2018   21:51 Diperbarui: 1 Juli 2018   22:18 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pemilu Al-Jazair 1991 diikuti oleh 59 partai. FIS (Front Islamique du Salut) adalah sebuah partai baru yg didirikan setelah dibukanya era multi partai di Aljazair seperti era reformasi di Indonesia.

Partai FIS didirikan Dr. Abbasi Madani, seorang dosen pendidikan di Universitas Aljazair. Beliau sudah berjuang dan menjadi aktifis selama 28 tahun sejak tahun 1954 dan menjadikan pemikiran Muhammad Abduh dan Muhammad bin Abdul Wahab sebagai sandarannya.

Dengan jumlah partai sebanyak 59 partai itu diperkirakan tiap partai tak akan dapat lebih dari 5% suara.

Apa yang terjadi sangat luar biasa. FIS bukan hanya jadi pemenang, atau mayoritas. Bahkan bisa dapatkan 81% kursi di parlemen karena memenangkan 188 dari 231 kursi yg diperebutkan dalam putaran pertama.

Putaran kedua seharusnya dilaksanakan beberapa bulan kemudian tapi dibatalkan oleh Militer Al-Jazair secara represif, Abbasi Madani dikriminalisasi dan harus berakhir di Penjara. Sejak tahun 2011 karena pergolakan di Aljazair beliau meninggalkan Aljazair dan bermukin di Qatar setelalah sebelumnya dirawat di Malaysia karena masalah kesehatan. Beliau setelah dibebaskan tahun 1997 sempat menjalani masa tahanan rumah.

Kisah FIS dan Dr. Abbasi Madani adalah kisah perjalanan panjang sebuah perjuangan yang ditekuni bertahun-tahun sampai akhirnya mendapatkan kemenangan 81% suara di parlemen dan hanya menyisakan 19% suara untuk dibagi 58 partai yang lain.

Kunci dari gerakan Abbasi Madani adalah edukasi dan gerakan penyadaran ke masyarakat. Hasilnya adalah suara masyarakat yang bulat mendukung FIS karena kesadaran politik dan pemahaman mendalam dari sistem yang ada. Di Indonesia belum pernah ada partai Islam yg bisa meraih 25% suara di era multipartai murni. Partai PPP pernah meraih 30% suara tahun 1977 tapi itu diera kebebasan terbatas. Masyumi juga pernah menang dengan 21% suara tahun 1955, hanya kalah 1 % dari suara PNI dan masih menang dari suara NU yang 18%.

Meskipun FIS diberangus secara inskonstitusional oleh militer dan perjuangan FIS memimpin Aljazair kandas, tapi semangat yg diwariskan FIS layak diteladani, berupa proses edukasi masyarakat untuk meraih kesadaran politik dan memberikan suaranya kepada partai yang berjuang demi agama dan kebaikan.

Allah tak melihat kemenangan yang diraih tapi langkah-langkah perjuangan yang dilakukan. Di Akhirat nanti akan diminta pertanggung jawaban atas ikhtiyar yang diusahakan dan bukan oleh kemenangan yang diraih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun