Mal Margo City Depok Jabar membuat solusi alternatif dengan membebaskan biaya parkir untuk lima menit pertama. Ini merupakan solusi alternatif yang bisa lebih diterima tapi sebaiknya dengan menggunakan maksimal waktu 10 menit.
Pintu keluar dan titik temu
Berbagai fasilitas publik seringkali didesain secara membingungkan dan menyulitkan orang lain. Seharusnya desain fasilitas publik dibuat sedemikian rupa sehingga tidak membingungkan dan  mudah digunakan.
Salah satu contohnya adalah Stasiun Kereta Gambir Jakarta yang mempunyai pintu utara dan pintu selatan. Orang yang akan menjemput penumpang datang pasti akan bingung harus menjemput ke pintu utara atau pintu selatan karena keduanya dibuka untuk akses masuk keluar. Seharusnya pintu keluar hanyalah satu pintu baik utara dan selatan, sedangkan pintu masuknya bisa dilakukan baik lewat dari pintu utara atau pintu selatan. Mengapa demikian, karena untuk berangkat adalah proses perpisahan sehingga pengantar pasti datang bersamaan ke stasiun Gambir dan kemudian bisa memilih pintu utara atau selatan sebagai akses masuk. Sedangkan kedatangan adalah proses pertemuan sehingga hanya ada satu pintu yang diberikan akses sehingga penjemput tinggal menunggu di satu pintu keluar dan dijamin pasti bertemu dengan orang yang dijemputnya.
Contoh lainnya adalah terminal 2 Internasional Bandara Sukarno Hatta. Bagi yang sering menggunakan terminal 2 akan tahu bahwa setelah Imigrasi dan Bea Cukai, maka penumpang bisa berbelok ke kiri dan kekanan untuk keluar. Ini tentu sangat membingungkan penjemput dan saya beberapa kali kesulitan bertemu orang karena menunggu ditempat keluar yang berbeda. Seharusnya hanya menerapkan satu pintu keluar agar lebih mudah. Jika sekiranya menerapkan beberapa pintu keluar maka satu penerbangan tetap harus hanya punya akses ke satu pintu keluar dan di pintu keluar dipasang layar monitor menjelaskan penerbangan mana saja yang penumpangnya akan keluar lewat pintu tersebut.
Titik temu (meeting point) juga penting diterapkan di banyak fasilitas publik dengan diberikan tanda jelas. Jadi ketika bertemu dengan orang lain, pada dasarnya acuannya adalah bertemu di titik temu itu. Hanya beberapa fasilitas publik di Indonesia yang menyiapkan fasilitas titik temu ini. Titik temu pada dasarnya hanya satu tempat di satu lokasi publik untuk menghindari kebin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H