Malam perayaan pergantian tahun yang seharusnya bisa menjadi pesta rakyat yang disebut dengan Jakarta Night Festival (JNF) tercemar karena urusan politik dan sentimen pribadi dibawa-bawa ke panggung pesta rakyat tersebut.
Malam pergantaian tahun itu sejak awal sebenarnya hanya direncanakan untuk menampilkan Rhoma dan Jokowi. Belakangan ternyata Ahok juga akan tampil di panggung bersama dengan Rhoma meskipun tak jelas dari siapa keinginan berasal, meskipun bisa diperkirakan bahwa keinginan ini adalah insiatif Panitia Pelaksana belaka.
Rhoma dan Jokowi akhirnya memang tampil di depan panggung. Ketika difoto bersama dan didaulat oleh pers untuk foto sambil bergandengan tangan Jokowi menolak. Bukan Rhoma yang meminta foto bergandengan bersama tapi karena pers yang memintanya.
Sampai akhir acara ternyata Rhoma tidak jadi tampil bersama Ahok. Belakangan menurut Ahok ternyata Rhoma menolak tampil bersama dengan Ahok karena belum pernah latihan bersama seperti yang di lansir oleh Antara news.
Alasan Ahok ini sepertinya memang sejalan dengan alasan yang dikemukakan Rhoma seperti yang dilansir oleh detik.com dimana Rhoma mengatakan bahwa duet dengan ahok batal karena permintaan panitia disaat terakhir dan alasan teknis karena belum latihan bareng maka tak bisa tampil bersama.
Alasan Rhoma untuk menolak tampil bersama Ahok terlalu dipaksakan di acara pesta rakyat ini. Demikian pula dengan penolakan Jokowi untuk menolak foto bergandengan dengan Rhoma. Pengunjung bukan mau menikmati suara Ahok yang jelas akan jauh dengan Rhoma tapi yang penting adalah para elit harus bisa menunjukkan   bahwa perbedaan politik dan sudut pandang tidak perlu menjadi sentimen pribadi. Musuh politik bisa menjadi tetangga dan kawan yang baik. Apalagi Jakarta Night Festival bukanlah acara panggung politik tapi panggung pesta rakyat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H