Mohon tunggu...
Patriot Negara
Patriot Negara Mohon Tunggu... Lainnya - warga Indonesia

Warga dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saatnya Memasang Video Recorder Dalam Pesawat Sebagai Tambahan Kotak Hitam

8 Januari 2015   00:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:36 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_389211" align="aligncenter" width="356" caption="CVR (kiri) dan FDR (kanan). Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Flight_recorder"][/caption]

Kecelakaan pesawat Air Asia QZ8501 meninggalkan jejak duka mendalam. Upaya pencarian berlarut-larut dan sampai memasuki hari ke 11 baru 40 korban yang ditemukan dari 162 penumpang dan awak. Perhari ini sudah ditemukaan ekor pesawat dan semoga bodi utama pesawat juga segera ditemukan.

Selain mencari dan mengevakuasi korban, tim pencari yang terdiri atas BASARNAS dan dibantu dengan TNI dan militer beberapa negara sahabat juga mengerahkan perlalatan sensor untuk menemukan flight recorder yang lebih dikenal dengan nama blackbox.

Blackbox yang dicari sebenarnya berwarna orange cerah agar mudah terlihat. Ada dua blackbox yang dicari yaitu Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR). Alat yang harganya berkisar  10.000 - 15000 dollar Amerika ini berisi informasi kritikal mengenai kondisi pesawat dan rekaman suara di kokpit pesawat dalam 2 jam terakhir. Setiap alat ini mempunyai Underwater Locator Beacon (ULB) yang akan mengirim sinyal ping yang bisa ditangkap detektor selama 30 hari. Sinyal ping akan terkirim begitu alat ini bersentuhan dengan air dan bisa terdeteksi meskipun dalam kedalaman 14 ribu kaki dalam laut. Kedua alat ini tetap aman meskipun terbakar dalam suhu 1160 derajat celcius selama 1 jam dan juga bisa bertahan selama 10 jam meskipun dalam suhu 260 derajat celcius. Selain itu kedua alat ini bisa menahan benturan sampai 3400 gravitasi.

Blackbox pertama kali ditemukan oleh ilmuan Australia Dr. David Warren pada tahun 1950 tapi baru pada tahun 1967 alat ini menjadi wajib digunakan di pesawat komersial di Amerika. Hampir 50 tahun berlalu dan alat pencatat ini belum banyak berubah secara teknologi dari sejak pertama kali ditemukan.

Sekarang ini media penyimpanan data sudah tidak menggunakan media analog atau disk tapi sudah menggunakan chip memory.  Penyimpanan di memory berharga sangat murah dengan kapasitas penyimpanan yang sangat besar. Sebuah memory dengan harga 3 dollar bisa mempunyai kapasitas penyimpanan ribuan kali lebih besar dari pada blackbox yang harganya lebih dari 10 ribu dollar.

Selain itu informasi yang disimpan tidak lagi cukup pada data penerbangan dan data suara dalam cokcpit. Sudah diperlukan informasi visual didalam cockpit, dalam kabin penumpang, dalam toilet, ruang bagasi dan kondisi diluar pesawat . Makin banyak informasi visual yang disimpan makin membantu proses penyelidikan penyebab kecelakaan pesawat.

Oleh karena itu maka jumlah recorder sudah saatnya diperbanyak, untuk merekam data penerbangan, data suara, dan gambar video. Kamera video bisa dipasang di berbagai sudut pesawat dan storage penyimpanannya menggunakan memory yang menggunakan pelindung metal. Memory yang ukurannya kecil lebih aman dari potensi patah dan retak apalagi kalau sudah disimpan dalam casing metal tahan benturan.

Paska kejadian MAS Flight 370 pada tanggal 12 Maret 2014, David Price mengusulkan UU SAFE  ke DPR Amerika. UU ini mengusulkan agar informasi penerbangan jangan hanya mengandalkan penyimpanan dalam pesawat, tapi juga mengandalkan media penyimpanan di darat. Oleh karena itu maka Pesawat harus mengirimkan live stream data penerbangan ke darat dan disimpan di server di darat. Sehingga jika terjadi kecelakaan maka masih bisa didapatkan data menit-menit terakhir yang sudah disimpan di server di darat tanpa harus menunggu hasil pencarian kotak hitam.

Terbatasnya kemampuan transmisi data dan media penyimpanan yang murah maka upaya memperbanyak recorder bisa menjadi terjangkau. Recorder yang banyak juga membuat peluang mendapatkan informasi dari recorder makin besar.

Sumber :

1. http://en.wikipedia.org/wiki/Flight_recorder

2. http://natgeotv.com/uk/air-crash-investigation/black-box

Sumber foto :

http://en.wikipedia.org/wiki/Flight_recorder

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun