Mohon tunggu...
Sahala Raja
Sahala Raja Mohon Tunggu... profesional -

Menyelami makna hidup dengan bercerita pada diri sendiri dan dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jangan Begitu

20 Maret 2015   16:45 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:22 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

kau hanya bisa mereka-reka

besarnya gelitik rasa dalam diam

tanpa suara, tanpa berucap apalah

hanya diam, sampai lelah menahannya

kau lihat langit biru?

kadang jernihnya mampu membuat sendu

kepakan sayap burung lalu lalang

tiada engkau hirau, hanya kalbu terngungu

katakan saja jika tak mampu

biarkan semua terurai, bak wangi parfum terurai dibawa angin

meski tak sampai jauh

setidaknya aromanya tercium, sampai puluhan meter berlalu

aku terduduk, melihat mu jatuh tersungkur

layu tidak, tapi aku tahu engkau menangis

ratapan hati itu, aku sudah biasa membacanya

engkau merindu, rindu yang sepertinya tersambung ke galaxy lain di ujung langit

hey, kau tak tahu apakah horison akan mengantarkan rindu mu

atau malah akan menghantamnya dengan gadam amarah, lalu mendebu

singkap rambut di kening mu

rasakan dekapan hangat ku,

yah aku, penjaga mu sampai larut berganti kabut

jangan teruskan begitu!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun