Rowo, 1 Desember 2022
Pendidikan usia dini merupakan upaya pembinaan untuk anak mulai dari lahir hingga usia enam tahun yang dilakukan dengan pemberian rangsangan yang besifat mendidik untuk pertumbuhan dan perkembangan jasmani maupun rohani anak. Pendidikan ini bisa berasal dari siapa saja dan dimana saja, tetapi yang terpenting di sini adalah peran orang tua yang merupakan guru utama dalam hidup seorang anak. Tumbuh kembang anak sangat dipengaruhi oleh orang tuanya. Segala aspek kehidupan anak mulai dari spiritual, sosial, mental, emosional, serta kesehatan yang dimiliki seorang anak mencerminkan bagaimana cara orang tua mengurus anaknya. Maka dari itu, edukasi mengenai pola asuh dan cara mendidik anak sangat perlu dipahami oleh setiap orang tua yang akan atau sudah memiliki anak.
Desa Rowo, Kandangan merupakan salah satu dari 30 desa yang menjadi Lokus Stunting di Temanggung. Faktor utama anak memiliki resiko stunting berawal dari pola asuh anak oleh orang tua. Pola asuh orang tua yang minim pemahaman mengenai tumbuh kembang anak dan hanya memberikan gizi sekadarnya memicu stunting pada anak. Perlunya edukasi kepada orang tua untuk memahami pola asuh ideal dalam mendukung tumbuh kembang anak dirasa cukup urgent untuk dilakukan. Sebagai upaya pencegahan stunting, Pemerintah Desa Rowo berkolaborasi dengan tim KKN UNNES GIAT 3 untuk mengadakan Kelas Ibu dan Anak yang membahas tentang Pencegahan Stunting, Parenting, dan Lingkungan Sehat untuk mendukung tumbuh kembang anak. Dengan mengundang orang tua/wali murid dari TK dan RA Desa Rowo, Sosialisasi dan Pemahaman Pendidikan Anak Usia Dini melalui Kelas Ibu dan Anak Desa Rowo telah terlaksana pada Kamis, 1 Desember 2022 di Balai Desa Rowo.
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Gangguan terhadap tumbuh kembang dan perkembangan anak tidak dapat diperbaiki setelah usia 2 tahun. Pertumbuhan periode 1000 HPK merupakan periode pertumbuhan dari janin hingga anak berusia 24 bulan. Anak dikategorikan mengalami stunting apabila tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak seumurnya (UNICEF, WHO 2018). Dalam materi Pencegahan Stunting dan Lingkungan Sehat yang dipaparkan oleh salah satu mahasiswa Unnes Giat 3 Desa Rowo, Fadilah Sillia mengangkat pentingnya Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) sesuai Global Strategy for Infant and Young Child Feeding (WHO/UNICEF, 2003) dengan rekomendasi standar emas, di antaranya:
- IMD proses menyusu segera yang dilakukan dalam satu jam pertama setelah bayi lahir
- Berikan ASI Eksklusif hingga bayi berusia 6 bulan
- Berikan MP ASI setelah bayi berusia 6 bulan
- Teruskan menyusui sampai bayi berusia 2 tahun
Sejak masa kehamilan, baru lahir, dan periode emas (golden age), anak membutuhkan asupan gizi seimbang dan nutrisi lengkap untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Bukan hanya untuk kesehatan otak, namun juga kesehatan fisik, mental, emosional, dan kognitif. Maka dari itu, orang tua harus memenuhi kebutuhan gizi anak dengan lengkap, yaitu berikan si Kecil makanan sehat setiap hari, susu, vitamin, dan suplemen makanan bila perlu untuk mendukung tumbuh kembang anak secara fisik.
Pemahaman mengenai pola asuh anak atau biasa disebut Parenting merupakan hal yang perlu diperhatikan setiap orang tua untuk mendukung tumbuh kembang anak secara mental dan emosional.
Dalam pemaparan materi mengenai Parenting yang juga dibawakan oleh salah satu mahasiswa KKN Unnes Giat 3 Desa Rowo, Shakuntala Dara Sabrina mengidentifikasikan tujuan utama dari Parenting, yaitu:
- Membangun Karakter Anak yang Positif
- Memupuk Rasa Disiplin dan Percaya Diri
- Mendorong Anak Untuk Selalu Bersikap Positif
Berbagai macam jenis pola asuh orang tua kepada anak dibedakan menjadi lima, di antaranya Otoriter, Permisif, Otoritatif, Mindful, dan Islami yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Sebagai orang tua dituntut untuk bisa mengasuh anak mereka dengan pola asuh yang dipilih dengan bijak sesuai dengan kondisi anak untuk dapat mencapai tujuan Parenting itu sendiri. Pada sesi ini, dipaparkan pula hal-hal yang tidak boleh dilakukan orang tua dan juga hal-hal yang dianjurkan atau diperlukan orang tua dalam mengasuh anak.
Setelah sesi pemaparan selesai dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Tak disangka banyak dari orang tua murid yang memiliki pertanyaan serta keresahan yang mereka rasakan selama mengasuh anak terutama yang masih dalam usia balita. Sesi ini menjadi sesi diskusi antara para peserta dan narasumber yang saling berbagi pengalaman dan saran untuk mengoreksi pola asuh kepada anak agar ke depannya dapat memberikan dukungan maksimal dalam tumbuh kembang anak sehingga anak memiliki fisik dan mental yang sehat untuk menghadapi kehidupan sehari-hari. Kegiatan ini berlangsung lancar dan ditutup dengan sesi foto bersama.