Mohon tunggu...
Shakuntala Subha
Shakuntala Subha Mohon Tunggu... -

Aku menerima apa adanya.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Waspadai Ancaman Provokasi Panglima OPM Terhadap Presiden Jokowi

28 Maret 2015   07:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:53 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Kabar cukup mengenjutkan dari provinsi Papua. Ternyata Organisasi Papua Merdeka (OPM) masih bersikeras membuat provokasi dalam menggangu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pasalnya, Panglima OPM Jenderal Goliat Tabuni menginstruksikan pasukannya untuk siaga I dan menyiapkan senjata bila Presiden Joko Widodo (Jokowi) benar-benar akan berkunjung ke Papua bulan Mei nanti.

Adik dari Panglima OPM tersebut, Deerd Tabuni pada Kamis (26/03) mengatakan pasukannya siaga dengan 120 senjata jika benar Presiden datang ke Papua. Menurutnya, saat ini Goliat Tabuni masih berstatus Panglima OPM dan belum pernah menyatakan menyerah kepada TNI dan bergabung ke NKRI seperti yang didesas-desuskan sebelumnya. Goliat juga menyangkal klaim TNI yang menyatakan 23 pasukan OPM menyerahkan diri, melainkan masyarakat biasa yang tinggal di Tingginambut.

Menanggapi ancaman dari pimpinan Organisasi Papua Merdeka tersebut, pemerintah Indonesia khususnya aparat keamanan TNI-Polri harus mengantisipasi dan mencegah akan kemungkinan ancaman serangan yang akan dilakukan OPM bila nanti Presiden Jokowi berkunjung Papua. Isu ancaman tersebut jangan dianggap enteng, karena organisasi seperti OPM akan menyebabkan suasana kondusifitas di tanah Papua akan terganggu.

OPM harus ditindak tegas oleh TNI-Polri, bila mereka benar-benar akan melancarkan aksi yang dapat membahayakan publik apalagi akan menyerang dengan senjata terhadap Presiden Indonesia.  Ditambah lagi, provokasi pernyataan dari  Goliat Tabuni terkait OPM yang belum mau bergabung dengan NKRI harus ditanggapi serius dan menjadi tugas TNI-Polri untuk memberantas anggota gerakan separatis seperti OPM. Jika dibiarkan dan tidak ditangkap, maka akan membahayakan dan mengancam Papua lepas dari NKRI.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dan membahayakan tanah Papua yang akan dilancarkan oleh OPM, tidak hanya menjadi tugas TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan kondusifitas di Papua, melainkan menjadi tugas mayarakat setempat memberikan kontribusi dan perannya membantu aparat keamanan.

Kontribusi positif yang dapat diberikan adalah  masyarakat Papua untuk tidak terpengaruh provokasi dan hasutan dari OPM. Segala ajakan dan iming-iming yang dapat menganggu stabilitas keamanan di Papua harus ditolak keras oleh masyarakat setempat. Selain itu, masyarakat bisa melaporkan ke TNI-Polri apabila ada melihat indikasi-indikasi mencurigakan berbau separatis seperti OPM agar bisa ditindak tegas dan membatasi gerakan-gerakan OPM tidak berkembang di tanah Papua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun