Mohon tunggu...
Shakira Lovena
Shakira Lovena Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

10 Tahun Berjalan: Sinergi Kamboja dan Tiongkok dalam BRI

15 Juni 2023   08:22 Diperbarui: 15 Juni 2023   08:49 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam dunia hubungan internasional, hubungan serta kerja sama antar berbagai negara merupakan hal yang penting dalam mendorong pembangunan dan kemakmuran bersama. Kamboja dan Tiongkok merupakan dua negara yang terkenal memiliki hubungan yang erat. Hubungan antara kedua negara ini sudah berlangsung sejak dahulu kala melalui perdagangan, budaya, agama, dan lainnya. Dukungan dari Tiongkok yang berperan besar bagi kemajuan pembangunan berbagai sektor di Kamboja pun semakin mempererat persahabatan antara kedua negara ini.

Salah satu dari bentuk kerja sama yang krusial antara Kamboja dengan Tiongkok adalah kerja sama di sektor ekonomi. Salah satu contoh dari proyek kerja sama tersebut adalah Belt and Road Initiative (BRI). Tahun ini, Inisiatif Jalur Sutra atau yang lebih sering dikenal sebagai Belt and Road Initiative (BRI) telah memasuki tahun ke-10 sejak diinisiasikan oleh Tiongkok.

Pada tahun 2013, Tiongkok mulai membentuk BRI ini dengan keinginan untuk mengintegrasikan perekonomian di Asia, Afrika, dan Eropa sebagai sebuah kesatuan untuk mendukung pembangunan internasional dengan menjadikan Tiongkok sebagai pusat dari hubungan ekonomi ini. Proyek BRI ini sebenarnya mendapat berbagai respon positif dan negatif dari berbagai negara. Amerika Serikat, Perancis, dan Jepang merupakan beberapa negara yang memberikan respon kurang baik. Walaupun begitu, banyak pula negara yang merespon proyek ini dengan antusias. Selama satu dekade terakhir, BRI telah berhasil mendapat dukungan dari 141 negara dan 32 organisasi internasional. Kamboja sendiri telah menjadi salah satu negara yang antusias mendukung adanya BRI sejak pertama kali BRI diperkenalkan oleh Tiongkok.

Sejak awal, Kamboja merasa bahwa BRI ini akan menjadi peluang bagi Kamboja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di negaranya. Kamboja berkesempatan meningkatkan ekspor dengan negara mitra BRI, menambah peluang lapangan pekerjaan, dan juga menghasilkan barang bermutu tinggi dengan adanya pembangunan pabrik yang menjadi bagian dari investasi Tiongkok melalui BRI. Di bawah kerangka kerja BRI, Kamboja pun juga telah berhasil menjalankan berbagai proyek besar seperti berbagai pembangunan infrastruktur mulai dari jalan raya, jalan bebas hambatan, pelabuhan, jembatan, pembangkit listrik, dan lain sebagainya. Keberhasilan BRI pun bisa dilihat dalam kerja sama ekonomi antara Kamboja dengan Tiongkok yang meningkat dengan signifikan yang ditandai dengan pembangunan SSEZ atau Sihanoukville Special Economic Zone.

SSEZ menjadi salah satu mega proyek utama dalam kerangka kerja sama BRI. Melalui kehadiran SSEZ, Kamboja dan Tiongkok mendapat keuntungan dari kegiatan impor ekspor yang dipermudah dengan adanya port Pelabuhan Sihanoukville dan kantor perwakilan bea cukai di wilayah tersebut. Komoditas utama dalam SSEZ terdiri dari tekstil, produk elektronik, peralatan listrik, suku cadang kendaraan, peralatan rumah tangga, perlengkapan kantor, alat olahraga, dan lain sebagainya. Keberadaan SSEZ ini pun berhasil menciptakan lebih dari 30.000 lapangan pekerjaan bagi penduduk setempat.

Selama pelaksanaannya, BRI juga memberi pengaruh dalam kerja sama ekonomi antara Kamboja dan Tiongkok dengan meningkatkan kerja sama di sektor perdagangan, energi, dan pariwisata. Dalam sektor perdagangan, keberadaan BRI telah menghasilkan peningkatan perdagangan tertinggi pada tahun 2018 sejumlah kurang lebih USD 13 Miliar. Di sektor energi, dengan investasi miliaran dollar yang diberikan oleh Tiongkok untuk pembangunan fasilitas pembangkit listrik, Kamboja telah berhasil memberikan akses listrik untuk lebih dari 2,6 juta penduduk dengan presentase penyebaran 83%. Dari akses listrik ini pula, ekonomi Kamboja meningkat dikarenakan adanya listrik yang murah dan tersedia banyak bagi berbagai perusahaan. Terakhir, keberadaan BRI pun juga memiliki efek yang signifikan bagi sektor pariwisata. Kerja sama yang terjalin telah mendorong Kamboja dan Tiongkok untuk menambah 15 penerbangan langsung dari Beijing menuju Phnom Penh. Berkat hal tersebut, Kamboja mengalami peningkatan pengunjung dari Tiongkok sebesar lebih dari 1,7 juta.


Neak Chandarith selaku Direktur Pusat Riset Jalur Sutra Maritim Abad ke-21 (Century Maritime Silk Road Research Center) juga menyatakan bahwa berbagai proyek dari BRI ini nantinya akan berkontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi di kamboja pasca pandemi COVID-19. Profesor di BELTEI International University Phnom Penh, Joseph Matthews, pun juga berpendapat bahwa BRI telah menjadi sumber kekuatan untuk mendorong perluasan kerja sama antarnegara di Kamboja demi perdamaian, keamanan, kemakmuran, serta pembangunan berkelanjutan.

Dalam memperingati 10 tahun berjalannya BRI, Kamboja pun turut serta dalam mengadakan peringatan untuk mengapresiasi kontribusi besar dari BRI  bagi pertumbuhan serta pembangunan ekonomi-sosial serta keberhasilannya dalam memberantas kemiskinan di Kamboja. Acara peringatan ini berlokasi di Zona Ekonomi Khusus Sihanoukville (SSEZ) yang dihadiri oleh lebih dari 24.000 pekerja  pabrik di wilayah tersebut. Perdana Menteri Kamboja, Samdech Techo Hun Sen, yang hadir dalam acara peringatan ini menyatakan bahwa keberadaan BRI ini tidak hanya sangat menguntungkan bagi Kamboja, namun juga telah berefek positif bagi negara-negara di Asia Tenggara atau ASEAN lainnya serta negara partisipan lainnya. Hun Sen pun juga mengatakan bahwa dalam 65 tahun Kamboja berhubungan diplomatik dengan Tiongkok, hubungan bilateral antar kedua negara ini telah mencapai titik tertinggi dalam sejarah dan persahabatan yang kuat antara Kamboja dan Tiongkok tidak akan bisa dipatahkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun