MASIH teringat saat pengumuman akhir penyelenggara pemilu di wilayah Provinsi Jambi diumumkan pukul 01.00 wib dini hari tanggal 14 juni 2013 lalu, tiba-tiba masuk sms ke handpone ku dari nomor tanpa identitas yang tidak aku kenal yang isinya pesan itu menyampaikan berita saya gagal menembus lima besar anggota KPU Batang Hari periode 2013-2018. merasa penasaran dengan isi sms itu, saya mencoba mengontak salah satu anggota KPUD dari Jambi wilayah timur yang saya kenal dekat, ternyata isi sms yang aku terima itu benar apa adanya saya memang gagal masuk untuk periode kedua sebagai penyelenggara pemilu di bumi serentak bak regam. Meski berita itu sudah positif, namun sebagai penyelenggara pemilu yang masih punya beban tanggungjawab hingga dua hari kemudian, saya tidak mencoba berpikiran negatif dan meninggalkan beban moral itu...pada malam itu,  saya masih bisa  menyelesaikan tugas di kantor KPU Batang Hari terkait verifikasi administrasi pencalonan anggota DPR, DPD dan DPRD kabupaten/kota.
Keesokan paginya, berita buruk itu langsung kuberitahukan pada istriku dan langsung berdiskusi tentang segala hal yang menyangkut masa depan keluarga kami. hasil dari pembicaraan itu, kami sepakat bahwa garis tangan saya tidak lagi untuk periode kedua di KPU Batang Hari, kami mengambil sisi positif bahwa Allah SWT ada rencana lain untuk keluarga  saya. saya dan keluarga menerima secara ikhlas, meski dorongan dari berbagai pihak datang secara bertubi-tubi agar saya melakukan perlawanan, karena mereka menilai saya telah dizolimi oleh seseorang yang selama ini saya bantu sepenuhnya. "Keputusan ini gila, Anda sudah dizolimi," ungkap salah satu pesan dari puluhan yang masuk ke handpone saya pada saat ini.
Bila menyimak satu persatu pesan SMS yang masuk, semuanya mengarahkan saya untuk mengambil langkah hukum dan melakukan perlawanan terhadap putusan yang telah menganulir langkah karir saya di penyelenggara pemilu. atas semua masukan itu, saya tidak langsung mengambil tindakan bodoh. saya berusaha tenang dan bersikap bijak atas keputusan itu. satu hari, satu bulan, tiga bulan berlalu saya berusaha meninggalkan semua pikiran negatif dan menjaga emosi agar tidak terpancing bertindak yang bisa merugikan saya.
kini, 10 bulan sudah berlalu, saya sudah mulai menemukan kehidupan saya, meski tidak lagi menjadi penyelenggara pemilu, tapi ternyata belum bisa melepas dari hiruk pikuk pesta demokrasi itu, karena teme-temen di sekretariat KPU Batang Hari masih ada yang mau melakukan konsultasi terkait tahapan pemilu 2014, meskipun hasil konsultasi itu bukanlah sebuah keputusan final, namun hanya menjadi bahan pertimbangan untuk mengambil keputusan berikutnya.
Setelah di KPU Batang Hari, banyak tawaran yang masuk, mulai dari menjadi penanggungjawab pada sebuah harian lokal di Jambi, namun saya belum bisa mengambil dan menerima tawaran itu, masih terus menjadi pertimbangan saya. Menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) XXI tahun 2015 di Kabupaten Batang Hari, ternyata saya diberi kepercayaan menjadi bagian dari tim inti untuk mensukseskan event olahraga terbesar di Provinsi Jambi itu, ditunjuk masuk menjadi salah satu pengurus inti di Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Batang Hari masa bakti 2014-2018, sebelumnya telah ditunjuk menjadi sekretaris steering committee (SC) Musorcab KONI III Kabupaten Batang Hari tahun 2013 dan menjadi anggota tim penjaringan Ketua KONI Kabupaten Batang hari 2014-2018 dan semuanya berjalan sesuai harapan.
Selain di KONI, saya juga diberi kepercayaan di KNPI Kabupaten Batang hari sebagai sekretaris kemudian di organisasi profesi Visi Polika Indonesia yang bergerak dibidang konsultan, survey, pendidikan politik yang anggotanya terdiri dari mantan penyelenggara pemilu di Provinsi Jambi diberi kepercayaan menjadi sekretaris dan lembaga ini sudah memulai kinerjanya dengan melakukan survei calon anggota DPD dan DPR RI daerah pemilihan Jambi Pemilu 2014 dan hasil survei itu sudah dipublikasikan disemua media massa harian Jambi. Selanjutnya, dikomunitas, saya juga diberi kepercayaan menjadi sekretaris di Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kabupaten Batang Hari, Jambi. Dan sejumlah organisasi lainnya.
Dari semua itu, saya bisa mengambil hikmah dari semua itu...dengan keikhlasan yang saya kerjakan pada saat menjadi penyelenggara pemilu di Kabupaten Batang Hari masa bakti 2008-2013, kini mulai membuahkan hasil, karena yang terpenting masyarakat masih menaruh kepercayaan kepada diri saya diberbagai elemen organisasi kepemudaan dan kemasyarakatan  dan dilingkup  pemerintahan. Saya sangat bersyukur dengan kondisi saat ini, karena saya masih memegang prinsip : “kepercayaan itu akan mendatangkan rezeki, karena itu jagalah kepercayaan itu, ‘’.
Semoga langkahku kedepan selalu berjalan lurus diatas kepercayaan itu...saya tidak menyalahkan orang yang telah menzolimiku, mungkin dia punya prinsip yang menurutnya benar, tapi semoga hati yang zolim selalu dibukakan pintu taubat oleh Allah SWT dan kembali ke jalan yang lurus...amin yarabbal alamin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H